Kamis, 2 Mei 2024

PPKM DKI Jakarta Naik Jadi Level 2: Karena Omicron?

Pemerintah pusat memutuskan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta naik menjadi level 2 mulai 4 Januari sampai dengan 17 Januari 2022.

Hot News

TENTANGKITA, JAKARTA – Pemerintah pusat memutuskan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta naik menjadi level 2 mulai 4 Januari sampai dengan 17 Januari 2022.

Sebelumnya, PPKM di Ibu Kota sempat bertahan di level 1. Peningkatan status PPKM ke level 2 di DKI Jakarta diatur melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 1 Tahun 2022.

Silakan simak aturan lengkap kebijakan tersebut di TAUTAN INI.

Menurut Inmendagri No. 1/2022, penetapan tingkat PPKM berpedoman kepada indikator penyesuaian upaya kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial dalam penanggulangan Covid-19.

Dua pekan lalu, PPKM di Jakarta sudah berada di level 1 seperti diatur dalam Inmendagri Nomor 67 Tahun 2021 yang berlaku 14 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022.

Tidak ada keterangan dari Pemerintah tentang apakah penetapan status PPKM di DKI Jakarta dan beberapa kabupaten di Jawa dan Bali menjadi level 2 berkaitan dengan varian Omicron yang diwaspadai pemerintah.

KJP Plus Januari 2022 Kapan Cair? Simak Penjelasan Resmi UPT P4OP Jakarta

ANGKA PENYEBARAN VARIAN OMICRON

Sebelumnya, pemerintah pusat membeberkan angka penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di seluruh dunia telah mencapai 408 ribu kasus, naik dari angka minggu lalu sebanyak 184 ribu kasus.

Omicron juga kini telah terdeteksi di 132 negara, naik dari 115 negara pada minggu lalu. Sementara itu, di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 varian Omicron kini mencapai 152 kasus.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, varian Omicron menyebar paling banyak di Eropa yakni Inggris dan Denmark, serta Amerika yang jumlahnya di atas 20 ribu.

Di Afrika Selatan, menurut Menkes Budi, pasien Covid-19 varian Omicron sudah turun ke angka 1.800-an.

“Di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1.600 dan Thailand 1.500, Indonesia ada di posisi 40, jumlahnya per hari ini (kemarin) 152 kasus. Ada tambahan 16 dibandingkan 2 hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri,” ujar Menkes Budi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 3 Januari 2022, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

BACA DEH  Presiden Jokowi Sahkan Undang-Undang DKJ, Begini Nasib Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah ke IKN

Menkes mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut.

Menkes bersyukur bahwa angka kasus Omicron di Indonesia relatif lebih rendah jika dibandingkan populasi dan luas geografis negara Indonesia.

“Ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam. Tapi dari 152, kita tahu 6 sudah merupakan transmisi lokal. Ada yang datang dan sebagian besar di Jakarta, tapi ada juga yang datang dari Medan dan juga dari Bali dan Surabaya. Jadi kita tetap harus selalu waspada,” imbuhnya.

Dari 152 kasus Omicron di Indonesia, Menkes melanjutkan, lebih dari setengahnya adalah pasien tanpa gejala.

Adapun setengahnya lagi adalah pasien bergejala ringan, tidak membutuhkan bantuan tambahan oksigen, dengan saturasi oksigen masih berada di atas 95 persen. Sejumlah 34 orang atau 23 persennya sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah.

“Jadi kita melihat bahwa sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit, cukup dikasih obat dan vitamin mereka sudah bisa kembali ke rumah,” lanjutnya.

TENTANG PENYAKIT DIABETES MELITUS

Kapan KJP Januari 2022 Cair? Tunggu Tanggal Ini

Menkes menjelaskan bahwa varian Omicron, mekipun secara klinis bisa melalui antibodi yang berasal dari vaksin, namun sel T atau T cell masih memberikan perlindungan dengan cukup baik. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa tingkat pasien yang fatal dan masuk ke rumah sakit lebih rendah.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa selain karena disiplin menerapkan protokol kesehatan, pemerintah juga rutin menggelar pemantauan dan melakukan evaluasi.

Dengan demikian, pandemi Covid-19 di Indonesia masih dalam situasi terkendali hingga saat ini.

BACA DEH  Presiden Jokowi Sahkan Undang-Undang DKJ, Begini Nasib Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah ke IKN

“Pengalaman kita sendiri juga sudah bagus dan kalau anda lihat, saya sudah jelaskan tadi, hampir tidak ada, yang saya tahu di dunia ini sekarang, yang seperti kita telatennya menangani Covid ini. Artinya, terpadu, terintegrasi, holistik, dan ada meeting reguler yang dilakukan dari mulai pimpinan tertinggi sampai ke bawah. Itu salah satu yang membuat kita mungkin pada posisi seperti sekarang ini,” ujar Menko Luhut.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Hari Ke-799 Perang Rusia-Ukraina – Ini Korban Rusia di Ukraina

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Hingga Kamis (2/5) Rusia menghadapi kerugian militer tanpa henti di wilayah Ukraina.Sekitar 470.870 tentara agresor...