Senin, 8 Desember 2025

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Aceh, Sumatra Utara & Sumatra Barat Hampir 1.000 Orang

BNPB menyatakan dukungan psikososial terhadap anak-anak sangat dibutuhkan, salah satunya saat menghadapi situasi bencana. Hal itu juga terjadi di wilayah Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumbar, yang terdampak banjir dan longsor.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Korban bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hampir menembus angka 1.000 orang

Menurut Dashboard Penangangan Bencana Banjir dan Longsor Aceh, Sumut dan Sumbar BNPB, korban meninggal sampai dengan 8 Desember 2025 sudah mencapai 929 orang.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilihat tentangkita.co pada Senin pagi 8 Desember 20205 pukul 09.00 WIB menyebut 274 orang masih dinyatakan hilang dan sekitar 5 ribu orang terluka.

Berikut ini beberapa data akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025:

  • Korban meninggal: 929 jiwa
  • Korban hilang: 274 orang
  • Korban terluka: 5 ribu
  • Rumah rusak: 155,2 ribuan rumah
  • Kabupaten/Kota terdampak: 52 wilayah

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

Sementara itu, BNPB menyatakan dukungan psikososial terhadap anak-anak sangat dibutuhkan, salah satunya saat menghadapi situasi bencana. Hal itu juga terjadi di wilayah Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumbar, yang terdampak banjir dan longsor.

Beberapa keluarga akhirnya mengungsi setelah tempat tinggalnya mengalami kerusakan. Sejumlah anak tercatat mengungsi di fasilitas pendidikan, tepatnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Cupak Tangah, Kecamatan Pauh.

Pos pengungsian ini menampung 171 anak, sedangkan total keluarga berjumlah 481 KK atau 1.973 jiwa. Kelompok rentan selain anak-anak, tercatat lansia 71 orang, balita 36 orang, ibu hamil 6 orang dan disabilitas 1 orang. Para keluarga menempati ruang-ruang kelas di SDN tersebut.

Anak-anak di pos pengungsian ini mendapatkan dukungan psikososial dari Kementerian Komunikasi dan DIgital (Komdigi) pada hari ini, Sabtu (6/12). Komdigi bekerja sama dengan Save the Children Indonesia dan Universitas Negeri Padang dalam penyelenggaraannya.

Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan menyenangkan, agar anak-anak kembali bangkit, bersemangat dan mampu fokus menghadapi ujian sekolah pascabencana.

BACA DEH  Data Korban Meninggal Akibat Bencana Banjir dan Longsor di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat

Melalui peran fasilitator, anak-anak di pengungsian diajak untuk bermain dan beraktivitas. Di samping itu ada sesi edukasi mengenai ruang digital bagi anak. Sesi tersebut disampaikan dengan bahasa sederhana sehingga mereka dapat menangkap pesan dan pengetahuannya.

Selama kegiatan, beberapa orang tua anak turun mendampingi di sekitar tenda. Dukungan psikososial ini menyasar tidak hanya anak-anak penyintas di SDN 02, tetapi juga di tiga titik pengungsian lain di Kota Padang.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kerukunan Keluarga Banyumasan (KKB) Siap Sumbang Seni Calung di Opening Banjoemas Resto & Kafe

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Meski belum berdiri, Banjoemas Resto dan Kafe yang akan berlokasi di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini...