TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump marah-marah atas pemberitaan CNN kemudian diikuti oleh The New York Times yang menyebut serangan militer Negeri Paman Sam ke pusat nuklir Iran gagal.
Kegeraman Donald Trump disampaikan lewat akun X atau Twitter Presiden Amerika Serikat itu, @realDonaldTrump, pada Selasa 25 Juni 2025.
Salah satu presiden paling kontroversial dalam sejarah Amerika Serikat itu menulis bahwa CNN dan juga New York Times menyebarkan berita palsu alias bohong.
“Berita palsu CNN, bersama New York Times, telah bekerja sama dalam upaya untuk merendahkan salah satu serangan militer paling sukses dalam sejarah. Situs nuklir di Iran hancur total! Baik Times maupun CNN dikecam oleh publik.”
Demikian pernyataan Donald Trump lewat akun X @realDonaldTrump yang memilki 107,3 juta pengikut.
Bantahan serupa atas berita di CNN juga disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt lewat akun X @PressSec beberapa jam lalu.
“Penilaian yang dituduhkan ini sepenuhnya salah dan diklasifikasikan sebagai “sangat rahasia” tetapi tetap saja dibocorkan ke CNN oleh seorang pecundang anonim tingkat rendah di komunitas intelijen,” tulis Leavitt.
Kebocoran penilaian yang dituduhkan itu, menurut dia, merupakan upaya yang jelas untuk merendahkan Presiden Trump, dan mendiskreditkan para pilot pesawat tempur pemberani yang melaksanakan misi yang dilaksanakan dengan sempurna untuk menghancurkan program nuklir Iran.
“Semua orang tahu apa yang terjadi jika Anda menjatuhkan empat belas bom seberat 30.000 pon dengan sempurna ke sasarannya: penghancuran total,” kata Leavitt.
Sebelumnya, CNN memberitakan bahwa serangan militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran pada akhir pekan lalu tidak menghancurkan komponen inti program nuklir Negeri Mullah itu.
Serangan militer AS, menurut CNN yang mengutip sumber dari laporan intelijen, hanya akan menghambat untuk beberapa bulan kegiatan di fasilitas nuklir itu.
CNN menulis penilaian dari badan intelijen Pentagon tersebut belum pernah dilaporkan. Penilaian tersebut didasarkan pada penilaian kerusakan akibat pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS setelah serangan AS, kata salah satu sumber.
Meski begitu, menurut CNN mengutip laporan tersebut, analisis terhadap kerusakan dan dampak serangan terhadap fasilitas nuklir Iran tersebut masih berjalan.
“Penilaian tersebut dapat berubah seiring dengan tersedianya lebih banyak informasi intelijen,” tulis CNN.
Temuan awal tersebut bertentangan dengan klaim berulang Presiden Donald Trump bahwa serangan tersebut “benar-benar dan sepenuhnya menghancurkan” fasilitas pengayaan nuklir Iran.
Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga mengatakan pada hari Minggu bahwa ambisi nuklir Iran “telah hancur.”