Kamis, 17 Juli 2025

Prabowo Cerita Soal Alotnya Nego dengan Presiden Trump Soal Tarif Ekspor

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Indonesia berhasil melobi Presiden Donald J. Trump untuk menurunkan tarif ekspor ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen.

Presiden Prabowo Subianto yang berbicara langsung dengan Donald Trump via saluran telepon menyebut Presiden negeri Paman Sam itu sebagai negosiator yang tangguh.

“Saya bicara dengan Presiden Donald Trump ya, alhamdulillah, juga penuh dengan alot. Akhirnya ada persepakatan. Kita juga ada, istilahnya, kita memahami kepentingan-kepentingan mereka. Mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati sekarang tarifnya dari 32 (persen) diturunkan jadi 19 (persen),” ujar Kepala Negara.

Presiden Prabowo menyampaikan hasil komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait dengan penurunan tarif ekspor Indonesia ke AS kepada awak media di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025.

Kepala Negara menegaskan akan tetap memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam setiap proses negosiasi. Kepala Negara menyebut Presiden Trump sebagai negosiator tangguh, namun Kepala Negara menegaskan untuk terus berunding hingga tercapai titik temu.

“Saya tetap nego. Saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup keras juga,” imbuh Presiden Prabowo seperti dilansir laman Sekretaris Kabinet (Setkab), setkab.go.id.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa dialog dan negosiasi perdagangan akan terus berjalan. “Ya, kita terus akan namanya hubungan dagang terus-menerus kita negosiasi.”

Kepala Negara juga menegaskan bahwa seluruh keputusan yang diambil telah diperhitungkan dengan matang. Presiden Prabowo menekankan bahwa perlindungan terhadap pekerja Indonesia adalah prioritas utama dalam setiap kebijakan ekonomi.

“Semua sudah kita hitung. Semua kita berunding. Kita juga memikirkan. Yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting saya harus lindungi pekerja-pekerja kita,” ujar Presiden Prabowo.

BACA DEH  Lagu Maju Tak Gentar Membahana di Parade Militer Bastile Day

Pada kesempatan yang sama, Kepala Negara juga menyampaikan potensi pembelian pesawat Boeing dari Amerika Serikat. Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat maskapai nasional Garuda Indonesia. Presiden menilai penguatan Garuda sebagai langkah strategis dan simbol kebanggaan nasional.

“Ya, memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita. Garuda adalah flight carrier nasional. Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi Garuda harus menjadi lambang Indonesia,” tambah Presiden.

Selain sektor penerbangan, Presiden juga menyoroti berbagai kebutuhan impor Indonesia dari Amerika Serikat, seperti BBM, gas, gandum, dan kedelai. Hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang tetap terbuka untuk kerja sama dagang yang adil.

“Jadi akhirnya terjadi pertemuan dua kepentingan. Kita juga butuh sebagai contoh, kita masih impor BBM, kita masih impor gas, kita masih perlu impor gandum, kita masih perlu impor kedelai dan sebagainya. jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan,” tutur Kepala Negara.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Natsir, Kesederhanaan Sang Negarawan

Oleh: Naufal Mahfudz Pemerhati masalah kebangsaan, Wakil Ketua Dewan Penasehat ICMI Orwilsus BogorTENTANGKITA.CO – TANGGAL 17 JULI 1908,...