TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh termasuk di antaranya Presiden ke-2 RI, Soeharto, Presiden ke-3, Abdurahman ‘Gus Dur’ Wahid, dan tokoh buruh Marsinah.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 10 November 2025 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Selain untuk Pak Harto, Gus Dur, dan Marsinah, anugerah Pahlawan Nasional juga diberikan kepada Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan Madura. Tokoh ini adalah kiai yang menjadi guru bagi banyak ulama besar di Indonesia.
Berikut daftar 10 tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional hari ini:
- Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Jawa Timur)
- Jenderal Besar TNI Soeharto (Jawa Tengah)
- Marsinah (Jawa Timur)
- Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat)
- Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Sumatera Barat)
- Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Jawa Tengah)
- Sultan Muhammad Salahuddin (NTB)
- Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur)
- Tuan Rondahaim Saragih (Sumatera Utara)
- Zainal Abidin Syah (Maluku Utara).
Hadir dalam pengaungerahan Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh itu antara lain Wapres Gibran Rakabuming, Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamuddin.
Hadir juga jajaran menteri Kabinet Merah Putih yakni Mensos Saifullah Yusuf, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menag Nazaruddin Umar, Kepala BIN Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
ZIARAH NASIONAL HARI PAHLAWAN
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara ziarah nasional dan renungan suci dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, pada Senin, 10 November 2025, tepat pukul 00.00 WIB.
Rangkaian upacara, seperti dilansir presidenri.go.id, diawali dengan laporan Perwira Upacara kepada Presiden Prabowo selaku Pimpinan Ziarah, menandai dimulainya prosesi resmi peringatan.
Selanjutnya, Kepala Negara meletakkan karangan bunga di tugu makam pahlawan sebagai simbol penghargaan dan rasa terima kasih bangsa atas jasa para pejuang.
Setelahnya, suasana hening menyelimuti area pemakaman saat dilangsungkan prosesi Mengheningkan Cipta yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Upacara dilanjutkan dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan yang dipimpin oleh Komandan Pasukan, diikuti seluruh peserta upacara dengan sikap sempurna.
“Marilah kita mengenang arwah dan jasa para pahlawan yang telah gugur membela kemerdekaan, kedaulatan, dan kehormatan bangsa Indonesia. Khususnya mereka-mereka yang gugur dalam perlawanan terhadap kekuatan asing, yang mendukung penjajahan kembali bangsa Indonesia oleh bangsa Asing,” ujar Presiden Prabowo memulai mengheningkan cipta.
Selain itu, dalam momen memimpin mengheningkan cipta tersebut, Kepala Negara mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa momen ini menjadi penghormatan mendalam kepada para pahlawan.
“Pada tahun 1945, 10 November, para pahlawan telah dengan berani melawan kekuatan asing yang begitu besar, terutama kekuatan Inggris, pemenang perang dunia kedua, dengan perlawanan, pengorbanan yang begitu besar. Mereka telah mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Janganlah kita sekali-sekali melupakan jasa mereka, kepahlawanan mereka,” imbuh Kepala Negara.
Upacara ziarah nasional dan renungan suci berlangsung dengan khidmat di bawah cahaya temaram dini hari. Momentum tersebut dimaknai sebagai bentuk penghormatan dan refleksi atas semangat perjuangan para pahlawan dalam menegakkan kemerdekaan, serta sebagai pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk melanjutkan cita-cita luhur para pahlawan dalam membangun bangsa.
Turut hadir pada upacara yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Para pimpinan lembaga negara, para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
