Selasa, 7 Mei 2024

Kurangi Obesitas dan Bikin Langsing dengan Operasi Bariatrik, Ini Resiko dan Keuntungannya!

Operasi bariatrik adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu pasien terhindar dari penyakit komplikasi akibat obesitas dan penyakit metabolik lainnya dengan penurunan berat badan.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Baru baru ini dikabarkan banyak artis Indonesia yang badannya mendadak langsing berkat tindakan operasi Bariatrik. Sebut beberapa tokoh publik seperti Melly Goeslaw, Jennifer Dunn dan pemilik produk kecantikan, Shindy Samuel.

Banyak orang belum paham apa ini operasi Bariatrik , bagaimana metodenya dan apa dampak serta manfaat pada tubuh?

Melansir dari situs Kementrian Kesehatan, operasi bariatrik adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu pasien terhindar dari penyakit komplikasi akibat obesitas dan penyakit metabolik lainnya dengan penurunan berat badan.

Pada prinsipnya, bedah bariatrik dilakukan dengan pemotongan sebagian organ lambung untuk mengurangi kapasitas lambung. Dengan cara ini, kemampuan lambung dalam menampung jumlah makanan dan penyerapannya menjadi lebih minim dan terbatas.

BACA JUGA: SKOR UTBK 400 dan 500 Bisa Masuk PTN Mana Saja? Berapa Tertinggi? Simak BOCORANNYA!!

Pada umumnya bariatrik lebih disarankan untuk penderita obesitas morbid. Khususnya bagi mereka yang gagal menurunkan berat badan meskipun sudah melalui program diet, pola makan sehat, dan aktivitas fisik dalam kurun waktu tertentu.

Dalam operasi Bariatrik terdapat 3 metode yang dilakukan yakni

1. Gastric Bypass

Metode ini adalah metode yang paling umum. Gastric bypass tidak memerlukan tindakan reversibel, artinya tidak ada prosedur lagi apabila pasien sudah dapat mencapai berat badan yang diinginkan.

Dokter akan memotong lambung bagian atas, sehingga lambung hanya dapat menampung sepertiga dari ukuran lambung normal. Bagian usus halus juga akan dipotong menjadi lebih pendek dan akan disambungkan dengan bagian lambung tadi.

2. Sleeve Gastrectomy

Dengan sleeve gastrectomy, dokter akan mengurangi kapasitas lambung sekitar 75-80%. Tindakan ini akan meminimalkan keluarnya hormon ghrelin yakni hormon pengatur nafsu makan.

Keuntungan dari prosedur ini adalah dapat menurunkan berat badan secara signifikan dengan tidak mengubah rute usus pada alur pencernaan pasien. Pasien yang menjalani sleeve gastrectomy membutuhkan waktu rawat inap yang lebih cepat daripada penanganan bariatrik dengan metode lainnya.

3. Biliopancreatic Diversion With Duodenal Switch

Pada tindakan ini, dokter akan memotong dua bagian. Yakni memotong lambung menjadi lebih kecil kemudian menyambungkan lambung tersebut dengan bagian akhir usus halus yang telah dipotong.

Bagian awal usus halus akan disambungkan kembali ke bagian akhir usus halus agar enzim pencernaan dan cairan empedu dapat mengalir secara normal.

Sayangnya dengan metode ini jumlah makanan dan penyerapan nutrisi menjadi jauh berkurang. Sehingga dapat dikatakan meskipun sangat efektif, prosedur ini memiliki risiko yang lebih besar, termasuk malnutrisi dan kekurangan vitamin

BACA JUGAPendaftaran Jalur Mandiri UNY Hingga Juli 2023, Berapa Skor UTBK SNBT dan Persyaratan Lengkapnya

Secara umum operasi bariatrik memberikan berbagai manfaat, di antaranya adalah:

1. Penurunan Berat dalam Jangka Waktu Lama

Penelitian menunjukkan lebih dari 90% penderita obesitas yang menjalani operasi bariatrik mengalami penurunan berat badan dan mempertahankan berat badannya setidaknya 1-5 tahun.

2. Meningkatkan Potensi Harapan Hidup

Penderita yang telah menjalani bedah bariatrik memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang tidak menjalani operasi. Hal ini dikarenakan penyakit komplikasi akibat obesitas juga dapat diminimalisasi.

3. Meningkatkan Kualitas Hidup

Pada umumnya, seseorang yang telah terbebas dari obesitas akan mengalami peningkatan rasa percaya diri dan interaksi sosial. Gejala depresi, dan gangguan kecemasan pun semakin menurun.

Namun demikian ternyata operasi Bariatrik juga tetap memiliki risiko di antaranya terjadi perdarahan, infeksi, terbentuknya emboli, kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit dan kesulitan bernapas.

Dalam jangka panjang, bedah bariatrik juga memiliki risiko seperti timbul masalah kesehatan karena gangguan penyerapan nutrisi, mengalami kesulitan makan dan sering mual, diare, berkeringat, pusing, serta lemas setelah makan.

Dapat pula memunculkan batu empedu karena penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat, mengalami hernia dan muncul luka atau lubang di saluran cerna.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Universitas Indonesia Umumkan Jadwal Seleksi Masuk Jalur Mandiri

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Universitas Indonesia mengumumkan daftar penerimaan mahasiswa baru tahun 2024. Ada lima jalur pendaftaran: SNBP, UTBK dan...