Selasa, 7 Mei 2024

PEMICU OBESITAS: Diawali Penggunaan Ponsel Tidak Terkontrol

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka nasional obesitas itu sekitar 21,8%

Hot News

TENTANGKITA.CO – Salah satu faktor yang paling mempengaruhi seseorang menjadi obesitas adalah kurangnya aktifitas fisik.

Demikian kata Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik dr Esti Widiastuti, MScPH  di Jakarta.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka nasional obesitas itu sekitar 21,8%. Angka ini berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh. Riskesdas juga menunjukkan proporsi yang kurang dari aktivitas fisik itu cukup tinggi.

BACA JUGA: 5 Mitos dan Fakta Seputar Bedah Bariatrik untuk Kurangi Obesitas yang Lagi Tren di Kalangan Artis, Ini Lifestyle? 

“Berbicara tentang obesitas itu berbicara apa yang masuk ke dalam tubuh dan apa yang keluar. Tapi kalau  yang masuk lebih banyak akhirnya menumpuk dan penumpukan kalori yang masuk itu  menjadi lemak,  jadilah overweight dan obesitas,” ujarnya  di gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (11 Juli 2023).

Pola makan seperti apa yang dapat menyebabkan Obesitas? Yuk, simak. -  Direktorat P2PTM

Dampaknya, lanjut dr. Esti, sebagian besar orang mengira obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit-penyakit tidak menular lainnya.

BACA JUGA: Kelebihan Berat Badan? Ini Beberapa Ancaman yang Mengintai

AKIBAT HANDPHONE

Penyebabnya obesitas banyak faktor seperti aktivitas fisik kurang, sementara asupan kalori cukup tinggi.

Hal ini  salah satunya pengaruh penggunaan ponsel pintar yang tidak terkontrol, sehingga  menyebabkan penggunanya malas bergerak.

Kementerian Kesehatan memiliki strategi pencegahan melalui promosi kesehatan dan pengelolaan obesitas melalui pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

BACA JUGA: Mau Menurunkan Berat Badan? Ini Tips Mudah dan Menarik

Promosi kesehatan di fasilitas kesehatan primer atau Puskesmas dengan deteksi dini pengukuran berat badan dan lingkar perut, mengimbau masyarakat memperbaiki gaya hidup seperti tidak merokok, perbanyak aktivitas fisik, dan perbanyak makan protein, buah, dan sayur.

Sementara pengendalian faktor risiko PTM dengan penatalaksanaan kasus obesitas yang adekuat, terapi obesitas seperti diet sehat, latihan fisik, modifikasi prilaku, pendekatan medis, dan rujukan.

Obesitas pada Anak

Plt Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dr. Lovely Daisy, MKM mengatakan obesitas sangat berisiko pada anak. Kasusnya bahkan 10 kali lipat meningkat selama 4 dekade dari tahun 1975 hingga 2016 usia 5 hingga 19 tahun.

“Obesitas berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik. Kalau kita lihat data Riskesdas 2018, anak usia 10 sampai 14 tahun  yang kurang aktivitas  64%.”

“Ini  nyambung kalau kita ngukur tingkat kebugaran anak-anak sekolah. Sebagian besar tidak bugar. Artinya ini risiko tinggi apalagi  dengan pola konsumsi anak-anak kita yang kurang baik,” ucap dr. Lovely.

BACA JUGA: Jangan Anggap Enteng Risiko Obesitas pada Anak, Ya Mom

Obesitas juga erat kaitannya dengan banyaknya anak-anak yang tidak sarapan sebelum sekolah. Masih berdasarkan Riskesdas 2018, ada 65% anak-anak tidak sarapan, sehingga mereka memilih jajan makanan di sekolah tanpa pengawasan orang tua.

Perlu pemantauan pertumbuhan pada anak  setiap bulan. Hal ini penting untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan, baik untuk kekurangan maupun kelebihan gizi sehingga bisa melakukan intervensi secepatnya.

BACA JUGA: Bagaimana Cara Mengendalikan Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak?

Strategi pencegahan obesitas pada anak:

  1. Pengaturan pola makan, yakni harus terjadwal, makan makanan pokok 3 kali sehari, dan makan makanan selingan dua kali sehari.
  2. Rutin melakukan aktivitas fisik
  3. Orang tua harus menyediakan makanan yang bergizi seimbang
  4. Membantu anak belajar lebih selektif dan sehat saat mengkonsumsi makanan
Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Pesepakbola Terkaya 2024: Faiq Lebih Tajir Dari Messi, Ronaldo Dan Beckham

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Sepak bola selama ini mengenal tiga nama sebagai pesepakbola terkaya di dunia. Mereka adalah Lionel Messi,...