Jumat, 26 April 2024

NGAJI BUYA ARRAZY: Ciri Pengikut Dajjal, Tak Percaya Habib!

Buya Arrazy Hasyim menegaskan salah satu ciri para pengikut Dajjal adalah tidak percaya kepada dzuriyat (keturunan) Nabi Muhammad atau habib.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Buya Arrazy Hasyim menegaskan salah satu ciri para pengikut Dajjal adalah orang yang tidak percaya kepada dzuriyat (keturunan) Nabi Muhammad atau lebih kenal di sini dengan sebutan habib.

Dalam tayangan ceramahnya yang beredar di YouTube, Buya Arrazy Hasyim menjelaskan bahwa para habaib (jamak dari habib) mengalir darah Rasulullah, Muhammad SAW.

“Bahwa nasab Nabi ini, adalah pencirian Imam Mahdi, maka ciri-ciri pengikut Dajjal di akhir zaman ini tidak percaya habib, bahwa mereka keturunan Rasulullah SAW,” Buya Arrazy menegaskan di Kanal YouTube MRBJTV.

Dalam ceramahnya di kesempatan yang lain, Buya Arrazy menyatakan bahwa Imam Mahdi merupakan keturunan Nabi Muhammad.

Lalu dari manakah al Mahdi berasal? Bangsa atau suku apakah dia kata Buya Arrazy?

“Untuk mengetahui masalah ini tidak ada jalan lain kecuali mengikut Al Quran dan Sunnah. Di dalam Al Quran tidak disebutkan secara eksplisit (tentang al Mahdi), tetapi kita beruntung, umat Islam, memiliki satu sumber keilmuan kedua yaitu as Sunnah.”

Menurut Arrazy Hasyim, yang paling apik membahas ini adalah Imam Abu Dawud dan Imam al Hakim.

Imam Abu Dawud meriwayatkan sekitar 8 atau 9 hadits yang berkaitan dengan Imam Mahdi. Salah satunya menyebutkan suku, asal usul al Mahdi.

“Apa kata beliau, dan kualitas haditsnya hasan, ‘Al Mahdi (yang dijanjikan Allah) itu, dia dari trahku (Nabi)’. Trah artinya darah dagingku (Nabi), ‘dari keturunan Fatimah’.”

NGAJI BUYA ARRAZY: Apa Itu Ilmu Laduni?

NGAJI BUYA ARRAZY: 4 Hadits tentang Mimpi Bertemu Nabi

Oleh karena itu, menurut Buya Arrazy, siapapun hari ini yang jadi antek Dajjal pasti akan membenci para habaib (keturunan Nabi Muhammad). Mereka akan membenci para sayyid, para syarifah (panggilan untuk habaib lelaki dan perempuan), orang-orang yang memiliki trah kenabian.

BACA DEH  Ketika Anak Pancong ‘Kumpul’ di Kantor Menko Polhukam

“Kenapa kita iri? Itukan nikmat Allah kepada mereka? Kenapa kita iri jika mereka terlahir sebagai syarif atau sayyid lalu meragukan keberadaan mereka.”

Padahal, lanjut Buya Hasyim, hadits Imam Muslim menyebutkan “’Aku tinggalkan dua tsaqalain (dua wasiat) yang berat, Kitab Allah dan Ahlul Baitku’. Hadits Imam Tirmidzi juga menyebutkan begitu.”

Menurut Buya Arrazy, trah Nabi itu terbagi dua. Trah ruhani yang turun kepada para ulama yang disebut pewaris para Nabi dan trah jasmani dari sisi darah yang mengucur kepada para habaib.

“Maka kita menghormati ulama sebagai pewaris ilmu (Nabi), dan begitu juga kita menghormati para habaib yang di darahnya ada darah Nabi.”

PROFIL BUYA ARRAZY

Buya Arrazy Hasyim dilahirkan di Koto Nan Ampek Payakumbuh pada 21 April 1986.

Sebelum belajar dengan ulama luar negeri, di dalam negeri ia pernah belajar ilmu Tauhid dan Tasawuf  dari Syaikh Buya Hasan Basri Dt. Sati Piladang, Syaikh Mawlana Muhammad Nuruddin dan Syaikh Kasril Koto Nan Ampek.

Selain itu, ia juga belajar Kitab Ihya’ Ulum al-Din dan al-Hikam dari Buya Nu’man Basyir Koto Nan Gadang.

Setelah itu, di Jakarta ia belajar 6 kitab hadis (Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan al-Tirmidzi, Sunan al-Nasa’I, dan Sunan Ibn Majah) selama 4 tahun kepada Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA.

Pada tahun 2006, 2007, dan 2008 sempat belajar dengan ulama-ulama Syiria dan India.

Buya Arrazay belajar Tauhid dan Ushul al-Fiqh dari Syaikh Prof. Dr. Muhammad Hassan Hitou, Fiqh dan Ushul al-Fiqh dari Syaikh Prof. Dr. Taufiq bin Muhammad Sa’id Ramadan al-Buthi.

Dia juga belajar Hadis dan Ilmu Hadis dari Syaikh Dr. Badi‘ Sayyid al-Lahham, Nahw dan Sharf dari Syaikh Dr. Ayman Syawwa.

BACA DEH  Ketika Anak Pancong ‘Kumpul’ di Kantor Menko Polhukam

Ulama muda ini mendapatkan Ijazah Kutub al-Sab‘ah dari Syaikh Prof. Dr. Khoja Muhammad Syarif Haydar Abad, Ijazah ‘Ammah dan Khashshah kitab-kitab dan ilmu keislaman dari Syaikh Abd al-Rabb al-Nazari, Zikrullah Rajali, Barakatullah al-Banjari, Amin al-Kurdi, Muhammad Aswad, Hisyam Kamil dan lainnya.

Buya Arrazy kemudian menempuh pendidikan formal S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang selesai 2009. Kemudian, pada 2017 Buya Arrazi menyelesaikan studi doktoral S3 di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah.

NASIHAT USTADZ ADI HIDAYAT: Dunia Tempatnya Capek (Surat Ad Dhuha)

Kini Buya Arrazy Hasyim tercatat sebagai dosen di Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Dua sempat mengajar ilmu Kalam dan Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012 sampai dengan 2019.

Dia juga aktif sebagai pengajar kitab Aqidah Ahlus Sunnah dan hadits Sunan An-Nasa’i dan Ibnu Majah di Pondok Pesantren Darussunnah. Pada akhir 2018, BuyaArrazy mendirikan Ribath al-Nouraniyah di Tangerang Selatan, takhassus Ilmu Akidah Ahlus Sunnah dan Tasawuf.

Ceramah lengkap Buya Arrazy tentang ciri pengikut Dajjal yakni tidak mempercayai habib dapat disaksikan di kanal YouTube MRBJTV menit 5:45:18.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 2 Januari-Februari, Maret dan April 2024, Semoga Masih Milik

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Pencairan dana Bansos KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 2 , Maret dan April 2024 sangat dinanti para...