Jumat, 3 Mei 2024

Tidak Ada Kerusakan di Fasilitas Nuklir Iran Setelah Serangan Pesawat Israel 

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA –  Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi tidak ada kerusakan apapun pada fasilitas nuklir Iran setelah serangan udara Israel. 

“IAEA dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada kerusakan pada situs nuklir #Iran,” kata badan tersebut pada X.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi, dikutip dari Anadolu Agency terus menyerukan semua pihak  menahan diri. 

Dia juga kembali menegaskan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh menjadi sasaran konflik militer. 

Lembaga itu juga menegaskan bahwa mereka memantau dengan sangat detail perkembangan situasi yang terjadi di negara itu. 

Israel melakukan serangan ke wilayah Iran, menurut media AS dan Iran, namun tidak ada laporan yang mengidentifikasi sasaran serangan itu. 

Ini adalah respons Israel pada serangan Iran pertama setelah 50 tahun lebih menjadi musuh bebuyutan. 

Pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CBS News dan ABC News bahwa Israel menggunakan rudal balistik untuk menyerang Iran.

TV milik pemerintah Iran mengkonfirmasi adanya “ledakan besar-besaran” di provinsi Isfahan tengah, seraya menambahkan bahwa tidak ada fasilitas nuklir yang terkena dampak atau menjadi sasaran. 

Kantor Berita Mehr melaporkan bahwa tiga drone hancur di langit di atas Provinsi Isfahan.

Militer Israel belum mengomentari laporan serangan tersebut. Namun mereka sudah berjanji untuk membalas serangan Iran itu.

Provinsi Isfahan merupakan lokasi pangkalan udara militer Iran, tempat produksi rudal besar, dan fasilitas nuklir.

Sementara Israel adalah satu-satunya negara Timur Tengah yang memiliki pesawat F-35 yang mampu mencapai Iran sambil menghindari deteksi radar.

Para pejabat Israel sebelumnya telah mengisyaratkan dalam beberapa tahun terakhir tentang kemungkinan menggunakan pesawat jenis ini dalam serangan terhadap Iran.

Sebelumnya Iran melancarkan serangan udara terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan udara tanggal 1 April terhadap kompleks diplomatiknya di ibu kota Suriah. 

Mereka dilaporkan menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal, yang hampir semuanya dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan sekutunya – AS, Prancis, dan Inggris.

Israel belum secara resmi menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut namun telah melakukan serangan terhadap sasaran Iran di Suriah dalam beberapa bulan terakhir. 

AS membantah mempunyai peran apa pun dalam serangan tersebut. 

Menyelamatkan Posisi Politik 

Pengamat Hubungan Internasional dari FISIP Unsoed  Agus Haryanto mengatakan serangan Israel ini hanya sekadar gertakan dan upaya pemerintah negara itu tidak kehilangan legitimasi. 

“Sejauh ini belum ada tanda-tanda dilakukan serangan besar seperti yang dilakukan Israel ke Gaza. Ini menimbulkan kecurigaan, yang dilakukan gertakan sekaligus menyelamatkan posisi politik pemerintah Israel,” ujar dia. 

Menurut Agus, sejak Oktober tahun lalu, Israel memiliki dua target, yaitu menghancurkan Hamas dan mengembalikan sandera. 

Namun keduanya target ini belum dicapai, meski sudah melakukan serangan besar-besar ke sejumlah target di Gaza. Biaya perang juga sudah banyak yang dihabiskan. 

Situasi ini membuat legitimasi pemerintah Israel menurun di tingkat nasional. 

Dampak dari saling serang Israel dan Iran menurut Dr.Agus Haryanto adalah terabaikannya nasib masyarakat Palestina. 

Kemarin, usulan DK PBB untuk keanggotaan penuh Palestina di veto Amerika. Sekaligus, serangan yang dilakukan oleh Israel terus menerus dilakukan sampai saat ini.

Serang Aset Milik Angkatan Udara 

Sementara itu surat kabar Israel, The Jerusalem Post menyebutkan bahwa sebuah pesawat jarak jauh Israel menembakkan rudal ke aset Angkatan Udara Iran di provinsi Isfahan tengah Iran. 

Namun harian itu tidak menyebutkan sumber kabar tersebut.

Media pemerintah Iran melaporkan pada Jumat pagi bahwa pertahanan udara diaktifkan terhadap objek mencurigakan di beberapa kota, termasuk Isfahan, di tengah laporan dugaan serangan Israel.

Kantor Berita semi-resmi Mehr mengatakan tiga drone hancur di langit di atas Isfahan.

Televisi pemerintah Iran mengkonfirmasi adanya “ledakan besar-besaran” di Isfahan, namun mengatakan tidak ada fasilitas nuklir yang terkena dampak atau menjadi sasaran yang diduga berasal dari Israel di pusat kota tersebut.

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Hari Ke-799 Perang Rusia-Ukraina – Ini Korban Rusia di Ukraina

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Hingga Kamis (2/5) Rusia menghadapi kerugian militer tanpa henti di wilayah Ukraina.Sekitar 470.870 tentara agresor...