Jumat, 26 April 2024

Menteri Yaqut Bukan yang Pertama, Ini Sejarah Aturan Penggunaan Pengeras Suara Masjid 

Aturan tentang penggunaan pengeras suara di masjid yang dikeluarkan Menteri Yaqut Cholil Qoumas sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Aturan tentang penggunaan pengeras suara masjid yang dikeluarkan Menteri Yaqut Cholil Qoumas sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.

Aturan ini sempat dibicarakan saat Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla pada 2012 lalu mengungkapkan penggunaan pengeras suara masjid perlu diatur karena saking banyaknya hingga menyebabkan kebisingan.

BACA JUGAIni Aturan Baru Pengeras Suara di Masjid dan Mushola, Paling Keras 100 desibel  

Menurut dia penggunaan pengeras suara di masjid-masjid selama ini tidak dibekali dengan aturan yang jelas, sehingga, saat jelang sholat suara dari masjid sangat keras dan membuat sebagian orang merasa terganggu.

Rupanya keinginan tersebut baru kini terealisasi. Pemerintah mengatur batas-batas penggunaan toa, mulai dari saat shalat subuh, shalat Jumat hingga takbiran saat Lebaran.

BACA JUGATantri Kotak Jelaskan Kronologi Hoax Gus Yaqut Elus Pipi Istrinya yang Viral

Rupanya, sebelum menteri Yaqut aturan penggunaan pengeras suara masjid sudah ada sejak 1978.

Beleid itu adalah Instruksi Dirjen Bimas 101/1978 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar, dan Mushola.

BACA JUGAMenag Yaqut: Semoga Jemaah Umrah Segera Bisa Berangkat ke Tanah Suci

Penggunaan pengeras suara ke luar masjid pada intinya adalah peringatan waktu sholat.

Sedangkan saat shalat, dzikir, berdoa atau pengajian memakai pengeras suara ke dalam masjid.

Hanya untuk hal-hal tertentu, diperkenankan memakai pengeras suara ke luar.

BACA JUGATENTANG ADZAN: Ini Tuntunan Lengkap Penggunaan Pengeras Suara di Masjid

Ini beberapa aturan dalam  Instruksi Dirjen Bimas 101/1978 

Penggunaan Pengeras Suara saat Subuh:

Boleh menggunakan pengeras suara keluar sebelum adzan selama 15 menit untuk  untuk bacaan Alquran.

BACA DEH  KJP 2024: Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp2 Triliun Lebih

Sedangkan untuk sholat subuh, kuliah subuh, dan doa-doa setelah sholat hanya menggunakan pengeras dalam masjid.

BACA JUGAIni Aturan Baru Pengeras Suara di Masjid dan Mushola, Paling Keras 100 desibel  

Dzuhur dan Jumat:

Paling awal 5 menit menjelang Dzuhur dan 15 menit menjelang waktu adzan Shalat Jumat boleh diisi dengan bacaan Alquran memakai pengeras suara ke luar.

Saat sholat, doa dan pengumuman khutbah hanya boleh menggunakan pengeras suara ke dalam.

BACA JUGABLT atau Bansos PKH Kemensos 2022 Rp3 Juta Cair Mulai 21 Februari

Ashar, Maghrib, Isya:

Paling awal 5 menit sebelum adzan dianjurkan ada bacaan Alquran memakai pengeras ke luar.

Namun, setelah adzan hanya menggunakan pengeras suara ke dalam.

BACA JUGAMP3 Juice, Cara Cepat Download Lagu dan Convert Video YouTube 

Takbir dan Ramadhan:

Takbir Idul Fitri dan Idul Adha menggunakan pengeras suara ke luar. Namun, saat Ramadhan, siang dan malam hari, bacaan Alquran menggunakan pengeras suara dalam.

Upacara Besar Islam dan Pengajian:

Pengajian dan tabligh hanya menggunakan pengeras suara ke dalam, kecuali pengunjungnya meluber ke luar.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Asia U-23: Indonesia vs Korsel 2-1 (Babak I)

TENTANGKITA.CO, JAKARTA -Indonesia unggul 2-1 atas Korea Selatan di babak pertama Piala Asia U-23 di Stadion Abdul Bin Khalifa,...