Selasa, 15 Oktober 2024

Puluhan Paus Pemandu Sirip Pendek Terdampar, Ekosistem Terganggu

Selama periode 1995-2021, setidaknya ada 26 spesies paus dan lumba-lumba yang terdampar di perairan Indonesia.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Puluhan Paus Pemandu Sirip Pendek (short-finned pilot whale) terdampar di pesisir Kecamatan Pureman, Kabupaten Alor, NTT akibat gangguan eksositem.

“Kemungkinan dapat disebabkan oleh faktor alamiah maupun faktor antropogenik,” kata Peneliti dari College of Science and Engineering, James Cook University, Australia, Putu Liza Kusuma Mustika Media Lounge Discussion (MELODI) secara online,  Rabu (25/9/2024) yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ini bukan fenomena  yang pertama kali  di Indonesia.  Icha, sapaan akrabnya, mengatakan  paus merupakan mamalia laut yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, seperti penggunaan sonar di bawah laut, pencemaran air, kontaminasi sampah laut, hingga badai matahari yang menyebabkan gangguan elektromagnetik pada kutub-kutub bumi.

“Paus menggunakan sonar untuk sistem navigasinya, sehingga bisa terganggu oleh penggunaan perangkat yang memancarkan gelombang elektromagnetik atau sonar di dalam laut seperti pada kegiatan eksplorasi migas.”

Menurunnya kualitas air juga dapat menurunkan imunitas paus, sedangkan semakin banyaknya sampah laut (terutama plastik) telah menyebabkan lebih banyak paus yang mati karena menelan sampah-sampah tersebut. “Fenomena terdamparnya paus, seperti pada paus sperma, dapat juga berkaitan dengan terjadinya badai matahari,” tambah Icha.

Icha menyebut  faktor alami lain seperti penyakit atau usia tua dapat membuat paus lebih rentan terdampar. “Paus yang sakit atau tua sering kali kehilangan kemampuan navigasinya, atau terpisah dari kawanan, yang menyebabkan mereka lebih rentan terdampar di pantai,” tambah Icha.

Kejadian ini perlu mendapatkan perhatian serius karena paus merupakan spesies yang dilindungi. Untuk itulah jejaring penanganan mamalia laut terdampar di Indonesia yang beranggotakan pegiat lingkungan, pemerintah pusat dan daerah, organisasi non-pemerintah, serta komunitas masyarakat di seluruh pesisir Indonesia terus bekerja sama.

BACA DEH  Jokowi: Ini Negara Calon Superpower Ekonomi

Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Achmad Sahri menambahkan dari sisi pola distribusi kejadian paus terdampar di Indonesia. BRIN juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Peneliti dari College of Science and Engineering, James Cook University, Australia, untuk melakukan riset terkait ekologi paus dan kejadian terdampar, guna memahami lebih jauh tentang tingkah laku biota ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa.

Riset yang dikerjakannya bersama Icha-Ketua Tim Peneliti dan beberapa peneliti dari Indonesia dan Amerika Serikat menelaah data kejadian terdampar selama 26 tahun dari tahun 1995-2021.

Selama periode 1995-2021, setidaknya ada 26 spesies paus dan lumba-lumba yang terdampar di perairan Indonesia. Satu dari enam spesies yang paling sering terdampar adalah paus pemandu sirip pendek yang juga terdampar di perairan Alor NTT beberapa minggu lalu.

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kualifikasi Piala Dunia 2026 (AFC): China v Indonesia, H2H, Lineup, Link Live

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - 'Perang' antara China dan Indonesia di laga keempat Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026...