Senin, 29 April 2024

Daftar Ular Berbisa dan Berbahaya yang Sering Masuk Rumah, Cara Agar Ular Tak Betah

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Saat musim hujan biasanya ular sudah mulai muncul di sekitar rumah, terutama yang berdekatan dengan kebun, rawa atau tanah kosong, ini daftar ular berbisa berbahaya yang biasa muncul di sekitar rumah. 

Pernah dengan berita tentang puluhan anak ular kobra di sebuah perumahan di Citayam, Kabupaten Bogor. Nah, ternyata memang ular kobra maupun jenis-jenis lain yang berbisa dan berbahaya hidup dekat dengan manusia atau punya habitat dekat dengan manusia. 

Biasanya ular berbahaya dan berbisa di sekitar rumah karena memang banyak makanan, seperti tikus, cicak atau binatang lain.  

Berikut ular-ular berbisa berbahaya yang biasa di sekitar rumah 

Ular Weling (Bungarus spp) 

Ular weling punya bisa atau racun yang bersifat neurotoksin, yaitu racung yang menyerang saraf. Jangan macam-macam dengan ular weling ini, karena bisa yang disuntikkan bisa mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dalam 12 jam. Bahkan kematian masih mengintai setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Orang yang terkena bisa ular ini akan merasakan gejalan seperti paralisis karena saraf rusak hingga berhenti bekerja kemudian kejang. Selain itu merasakan mual, sakit kepala, sakit perut, muntah, diare dan pusing. Penanganan bisa ular ini biasanya dengan diberikan antivenin. 

Tubuh ular weling biasanya mempunyai pola melingkar atau belang-belang di sekujur tubuhnya berwarna hitam-putih yang melingkar di sisi atas dan samping tubuh.

Ular kobra (Naja spp) 

Ular kobra dikenal dengan lehar yang dapat melebar seperti sendok saat merasa terancam, maka sering dikenal dengan ular sendok di Indonesia. Ular kobra ini akan berdiri hingga setelah tubuh mereka sehingga terlihat mengesankan, garang dan berbahaya. 

Mengutip situs Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Indonesia ada dua jenis kobra yaitu kobra jawa (Naja sputatrix), yang terdapat di Pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, hingga Flores. 

Selanjutnya adalah kobra sumatra atau Naja sumatrana, yang terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Bangka.

Panjang ular kobra bisa mencapai 1,8 meter. Unitknya ular kobra bisa menyemburkan bisa yang sejauh lebih dari 2 meter. 

Ular kobra memiliki neurotoksin, sitotoksin dan beberapa racun lain. Jenis racun neurotoksin, apabila seseorang tergigit, dia tidak merasakan sakit, namun dengan cepat bisa menyebabkan kematian karena melumpuhkan syaraf pernafasan.

Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) 

Ular tanah adalah salah satu jenis ular sawah yang berbisa yang biasa masuk rumah. Sesuai namanya, warna ular ini coklat seperti tanah. Rata-rata panjangnya 70-an sentimeter dan agak gemuk.  

Racun ular tanah ini mengandung bahan anti-koagulan yang menghalangi pembekuan darah. Ular ini cukup agresif terutama jika merasa terancam. 

Ular sawah (Enhydris spp) 

Ular sawah umumnya ditemui di daerah yang lembab, termasuk sawah, rawa, dan lahan basah lainnya. Meskipun ukurannya kecil, beberapa spesies ular sawah dapat menjadi berbisa. 

Gigitan ular sawah mungkin tidak sepenuhnya fatal, tetapi dapat menyebabkan reaksi lokal yang parah dan memerlukan perhatian medis.

Penanganan gigitan Ular 

Secara umum, jika terjadi kasus gigitan ular berbisa, maka penanganan pertama guideline dari WHO tentang management snake bite. Biasanya dilakukan imobilisasi pada anggota tubuh yang kena gigitan atau tidak boleh banyak bergerak. Kemudian secepatnya dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis dengan memberikan antivenom.

Cara agar ular tidak masuk rumah

Sejumlah ahli menyarankan beberapa hal ini agar ular tidak masuk ke rumah. 

  • Pastikan lingkungan rumah harus bersih, tidak ada tikus, cicak atau katak yang akan memancing ular datang karena insting mereka akan mengikuti binatang mangsanya itu. 
  • Pastikan lubang-lubang menuju rumah tertutup, seperti saluran pembuangan air.
  • Jangan tumpuk barang-barang bekas yang akan menjadi tempat ular bersembunyi. 
  • Pastikan ranting pohon yang menempel pada rumah dipangkas
  • Sebarkan wewangian seperti kamper di teras atau tumpukan barang, karena ular tidak menyukai bau wangi
  • Pelihara kucing sebagai alarm alami, karena kucing akan waspada jika ada ular mendekat. 

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 2 [Januari-Februari] Plus Maret-April 2024 Bakal Molor

TENTANGKITA.CO, JAKARTA -  Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) melalui Bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ pada 2024 masih akan menjadi instrumen...