Senin, 14 Oktober 2024

Menuju Gelombang 23: Benarkah Kartu Prakerja Mendorong Kewirausahaan? Cek Faktanya

Hot News

TENTANGKITA, JAKARTA – Kartu Prakerja termasuk program pelatihan yang diminati masyarakat, sehingga tak heran kalau banyak warga yang menunggu pembukaan gelombang 23.

Pertanyaannya, apakah Kartu Prakerja yang sudah berjalan sampai gelombang 22 itu mampu mendorong sisi kewirausahaan dari para pesertanya?

Berikut ini narasi dan data yang disampaikan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja melalui akun Instagram prakerja.go.id:

Sobat Prakerja, dari berbagai survei yang dilakukan baik secara mandiri oleh Kartu Prakerja maupun oleh pihak lain, ternyata banyak penerima Kartu Prakerja menggunakan insentif untuk membuka usaha maupun mengembangkan usahanya.

Lihat slide kedua untuk mengetahui hasil risetnya, ya. Kisah Andri Dwikoputra, salah satu alumni Kartu Prakerja gelombang 2 asal Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu buktinya. Setelah mengambil pelatihan tentang bisnis, ia memanfaatkan insentif untuk menambah modal usaha berjualan donat dan mainan.

#SiapDariSekarang

NASIHAT USTADZ ADI HIDAYAT: Ini Doa Nabi Isa yang Amat Menyentuh (UAH)

PRAKERJA GELOMBANG 23

Sumber jejaring Tentang Kita di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian pernah mengatakan bahwa Kartu Prakerja Gelombang 23 baru akan dirilis tahun depan.

“Sekarang kami melakukan evaluasi untuk penyempurnaan program Kartu Prakerja. Jadi baru akan diluncurkan lagi tahun depan,” ujar sumber Tentang Kita beberapa waktu lalu.

Suara senada tentang pelaksanaan Kartu Prakerja pada tahun depan juga datang dari Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BFK Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyampaikan,

Menurut Febrio, Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Program Kartu Prakerja sebesar Rp11 triliun atau 4,3% dari anggaran perlindungan sosial tahun 2022.

Program Kartu Prakerja merupakan inisiatif strategis Pemerintah dan penanganan Covid-19 karena tidak hanya menjadi sarana transfer dana dari pemerintah ke masyarakat, tetapi menawarkan skill development yang dapat menjadi pondasi meraih kesempatan kerja yang lebih luas.

BACA DEH  KJP Plus Tahap 2: Pendaftaran Hingga 12 Oktober 2024

“Seringkali para pekerja kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kompetensi yang diperoleh dari lembaga pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk menjembatani ini Pemerintah berupaya memberikan keterampilan bagi Angkatan kerja kita sehingga labor market akan menjadi lebih sehat dan lebih fleksibel,” ungkap Febrio.

Dia berbicara dalam Webinar bersama KataData bertajuk Diseminasi Hasil Studi Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja, Rabu 1 Desember 2021, seperti dilansir laman Kemenkeu, www.kemenkeu.go.id.

Febrio melanjutkan keterampilan yang diberikan dalam Program Kartu Prakerja harus memenuhi setidaknya satu dari skilling atau penambahan kemampuan, upskilling atau peningkatan kemampuan, dan reskilling atau penggantian kemampuan.

Selain itu kebijakan pemberian Kartu Prakerja diarahkan untuk mendorong peningkatan keterampilan yang dibutuhkan terutama dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dan teknologi digital.

“Melalui Program Kartu Prakerja diharapkan kompetensi baik para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi atau korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat mengisi kebutuhan dunia kerja sehingga masalah pengangguran Indonesia dapat lebih diatasi,” jelas Febrio.

Ceramah Ustadz Abdul Somad: Rezeki Bukan Hanya Uang

SUDAH 12 JUTA ORANG PESERTA

Secara akumulasi, jumlah penerima Program Kartu Prakerja sampai dengan tanggal 30 September 2021 mencapai 12 juta orang yang tersebar pada 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) terhadap 7,2 juta responden penerima manfaat sebanyak 85% responden tidak atau belum mengikuti pelatihan, 52% responden tinggal di pedesaan, 49% berjenis kelamin perempuan, dan 3,6% diantaranya penyandang disabilitas.

Febrio menyatakan hasil survei persepsi masyarakat terhadap manfaat program bantuan pemerintah di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh IPSOS 2021 menunjukkan Program Kartu Prakerja menjadi bantuan sosial yang paling bermanfaat. Meski demikian, Febrio mengingatkan atas capaian yang diperoleh harus tetap dilakukan upaya perbaikan yang berkelanjutan.

BACA DEH  Janji Prabowo Tekan Kemiskinan: Gelontorkan Bansos, Aneka Kredit Usaha dan Lanjutkan Program Mekaar

Atas capaian yang sudah diperoleh oleh Program Kartu Prakerja, menurut Febrio, pemerintah terus melakukan upaya perbaikan berkelanjutan dengan meningkatkan tata kelola program secara semakin transparan.

Selain itu untuk meningkatkan akuntabilitas dari dari sisi pengadaan barang jasa pemerintah termasuk verifikasi atas lembaga pelatihan yang diusulkan oleh mitra platform digital.

“Selanjutnya, efisiensi program kartu pra kerja di era digital juga diikuti dengan modul pelatihan yang semakin variatif untuk memenuhi kebutuhan peserta di sektor formal maupun sektor informal yang paling terdampak akibat pandemi.”

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kualifikasi Piala Dunia 2026 (AFC): Preview China v Indonesia

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - China  menghadapi situasi yang menentukan saat mereka menghadapi Indonesia di laga keempat Grup C babak ketiga...