Senin, 14 Oktober 2024

4 Hari Kerja dalam Seminggu, Yuk Bisa Yuk Seperti di ALAMI

#Bye5 merupakan uji coba pemberlakuan 4 hari kerja dalam seminggu yang sedang diuji coba oleh ALAMI, lembaga keuangan syariah.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Bertepatan dengan momen Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021 yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2021, ALAMI memulai inisiatif kampanye #Bye5.

Apa itu #Bye5?

#Bye5 merupakan uji coba pemberlakuan 4 hari kerja dalam seminggu sehingga hari Jumat dapat dimanfaatkan oleh karyawan untuk beribadah, melakukan hobi dan menyediakan lebih banyak waktu untuk beristirahat bersama keluarga.

Langkah ini terbilang cukup berani dan mungkin baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Namun, ALAMI punya pegangan yakni beberapa hasil penelitian, salah satunya adalah survei yang dilakukan oleh Harvard Business Review di tahun 2019.

Menurut Harvard Business Review, 64% pemimpin dari perusahaan yang menerapkan program 4 hari kerja melaporkan adanya peningkatan produktivitas staf dan kualitas kerja. Hal itu terlihat dari dari berkurangnya absen dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.

Nah, ALAMI merasa siap untuk menjalankan uji coba program tersebut terlebih karena diawali dengan ikhtiar yang bertujuan pada kualitas karyawan serta bekal baik mereka di akhirat.

Eh, by the way ALAMI itu apa sih?

ALAMI adalah perusahaan teknologi keuangan berbasis syariah di Indonesia, dengan anak perusahaan yang bergerak di bidang pinjaman P2P berbasis syariah dan aplikasi perbankan syariah (Hijra Bank).

Saat ini, ALAMI adalah platform pinjaman usaha kecil menengah (UKM) berbasis syariah terbesar di dunia dengan pencairan pinjaman lebih dari Rp1 triliun dengan tingkat non-Performing Financing di level 0%.

ALAMI telah memberikan pinjaman kepada ribuan UKM di Indonesia yang didukung oleh lebih dari 50.000 pemberi pinjaman. Upaya ALAMI telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, termasuk Platform Pembiayaan P2P Terbaik di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019.  ALAMI juga mendapatkan kepercayaan dari investor seperti Quona Capital, EV Growth, Golden Gate Ventures, dan AC Ventures.

ATASI STRES

Kita balik ke soal#Bye5 ya…

Menurut Chief Executive Officer (CEO) ALAMI, Dima Djani, setiap orang pasti memiliki berbagai permasalahan dalam hidup. Bisa menyangkut masalah kesehatan, keuangan, keselamatan, rumah tangga dan seterusnya.

“… dan tentunya tidak ada satu pun orang yang menginginkan pekerjaannya menjadi sumber stres tambahan. Perusahaan justru harus mengambil inisiatif karena stres dapat membawa dampak buruk bagi pekerja dan juga perusahaan,” kata Dima Djani dalam siaran pers yang diterima berandakita.

Kekhawatiran Dima Djani pastinya juga dirasakan oleh banyak pengusaha lainnya di dunia. Apalagi setelah dunia dihantam pandemi Covid-19 selama lebih dari 18 bulan yang dinilai berdampak buruk pada kesehatan mental jutaan pekerja.

Perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas agar dapat bersaing secara profesional di samping menjaga arus keuangan perusahaan agar tetap sehat. Hal itu kerap memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya produksi, termasuk pemutusan hubungan kerja.

Secara tidak langsung, situasi tersebut memaksa pekerja untuk dapat bekerja lebih cepat, meningkatkan keterampilan dan sering kali mengesampingkan dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental mereka.

Tekanan pekerjaan tersebut turut membebani pekerja di tengah kekalutan mereka beradaptasi dengan pola kerja jarak jauh dan isolasi sosial, Belum lagi ketakutan akan paparan virus dan beban ekonomi di tengah badai resesi dan situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

Hal itu, menurut manajemen ALAMI, mengakibatkan beberapa masalah terkait sumber daya perusahaan seperti burnout yang naik drastis, produktivitas dan semangat kerja yang rendah, serta angka ketidakhadiran dan turnover karyawan yang tinggi.

Di banyak tempat di dunia, jumlah pengunduran diri pegawai naik dengan cukup signifikan. Bahkan di Amerika Serikat, lebih dari 4 juta orang melakukan pengunduran diri sejak bulan April 2021 lalu, sehingga fenomena ini disebut sebagai Great Resignation.

Salah satu pandangan yang dikutip manajemen ALAMI adalah pandangan Laura Hamill, Kepala Penasihat Sains di Limeade, yang dilansir Forbes, tentang tren tersebut.

“Eksodus massal yang dialami tempat kerja selama beberapa bulan terakhir belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipicu tingkat kelelahan para pekerja yang telah mencapai titik tertingginya. Gangguan sosial dalam ekosistem pekerjaan, rumah, dan kesejahteraan telah membuat orang-orang mencapai batas mereka,” kata Laura Hamill.

MENJAGA KUALITAS HIDUP

Inisiatif yang dilakukan oleh ALAMI, menurut manajemen, cukup strategis sebagai upaya untuk menjaga kualitas hidup karyawan di tengah situasi yang kurang menguntungkan bagi para pekerja dan pengusaha.

Selain itu, #Bye5 bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental pekerja. Pemberlakuan 4 hari kerja di ALAMI ini sekaligus menyediakan hari Jumat sebagai hari libur yang dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah.

Manajemen ALAMI menyediakan kegiatan-kegiatan ibadah bagi para karyawan di hari Jumat, di antaranya membaca surat Al-Kahfi bersama-sama setelah subuh, dan sharing session serta kajian ilmu yang diisi oleh para asatidz.

Sesuai misi ALAMI agar para karyawan dapat #ALAMISisiTerbaik mereka, #Bye5 melengkapi upaya ALAMI untuk menjaga iklim kerja yang menjunjung tinggi ibadah – work – life balance.

Di samping #Bye5, ALAMI telah menjalankan program 3T yaitu Tadarus, Tahsin dan Tahfiz yang dilakukan di pagi hari sebelum memulai bekerja setiap hari.

Para asatidz (ustadz) juga sering kali dihadirkan untuk mengisi kajian Jumat agar para squad terus dipertemukan dengan majelis ilmu setelah bekerja seminggu penuh.

Menurut Dima Djani, ALAMI memandang karyawan lebih dari sekadar angka dalam laporan operasional.

“Mereka adalah manusia yang memiliki beragam kebutuhan hidup. Pada akhirnya, setiap orang tidak hanya mencari nafkah, pengalaman dan karier di tempat kerja, tapi juga melihat apa yang dilakukan perusahaan yang dapat memperkaya kualitas hidup mereka.”

Langkah ALAMI dengan #Bye5, menurut manajemen, sesuai dengan tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini yang ditetapkan oleh World Federation for Mental Health adalah Mental Health in an Unequal World.

Tema tersebut menyerukan agar akses layanan kesehatan mental dapat tersedia lebih luas untuk semua orang.  Tempat kerja sebagai salah satu tempat yang dianggap menjadi penyebab terbanyak pada gangguan mental, diharapkan untuk turut serta mendukung kampanye itu.

Caranya ya dengan menyediakan iklim kerja yang menempatkan kesehatan fisik dan mental pekerja sebagai salah satu target pencapaian perusahaan.

Menurut Dima, langkah yang dicanangkan ALAMI termasuk ikhtiar untuk berkembang menjadi perusahaan yang membawa dampak sosial yang luas terhadap umat.

“Tidak hanya melalui inovasi pada layanan dan produk saja, tapi juga terhadap elemen yang paling dekat pada keseharian kami, yaitu karyawan yang membuat inovasi itu menjadi nyata.”

“Harapan kami dengan diberlakukannya program 4 hari kerja beserta program yang disediakan di ALAMI, karyawan dapat bekerja dengan lebih bahagia, dan fisik serta mentalnya pun lebih sehat, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan semangat kerja,” tutup Dima Djani.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kualifikasi Piala Dunia 2026 (AFC): Preview China v Indonesia

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - China  menghadapi situasi yang menentukan saat mereka menghadapi Indonesia di laga keempat Grup C babak ketiga...