Senin, 17 November 2025

Ikafu, Kopi, Mbak Umi dan Photo Gondrongnya Agam

Ikafu mewajar jika menjadi bukan sekadar nama, melainkan benang halus yang menjahit ulang kedekatan yang tidak pernah benar-benar hilang, ~ persahabatan dan kenangan memang hanya tertidur menunggu untuk dipanggil.

Hot News
  • Dr Yudha Heryawan Asnawi
  • Alumni Sosiologi Fisip Unsoed Angkatan 1988

TENTANGKITA.CO – PERTEMUAN ALUMNI Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Jakarta kemarin, 16 November 2025, seperti lorong waktu yang membuka kembali pintu-pintu yang selama ini kita biarkan tertutup rapat. Di sana, makna bertemu terasa seperti desir angin yang perlahan membawa ingatan kembali pada masa ketika kita masih berlari tanpa tahu arah, namun yakin pada persahabatan yang menuntun langkah.

Ikafu mewajar jika menjadi bukan sekadar nama, melainkan benang halus yang menjahit ulang kedekatan yang tidak pernah benar-benar hilang, ~ persahabatan dan kenangan memang hanya tertidur menunggu untuk dipanggil.

Makna bertemu itu menjelma lembut seperti aroma kopi yang baru dituangkan. Tatap-tatap yang saling bersinggungan mengirimkan getar yang menyadarkan: waktu boleh berjalan jauh, tapi ia tidak pernah berhasil menghapus jejak akrab yang dulu kita ukir di ruang kampus. Di momen itu kita seperti menyentuh kembali masa muda, yang sederhana namun penuh keberanian kecil untuk bermimpi setinggi mungkin.

Di antara percakapan yang hangat, makna berbagi tumbuh dengan tenang seperti uap yang naik dari cangkir. Alumni menyusun niat untuk membangun hub-business di Purwokerto, sebuah coffee café yang kelak menjadi titik temu pikiran, ruang bertukar gagasan, dan rumah kecil bagi energi kreatif alumni. Sebuah tempat yang bukan hanya ruang fisik, tapi simpul rasa yang menjaga agar persaudaraan tidak hanya hidup di acara reuni, melainkan tumbuh sehari-hari dalam wujud kolaborasi.

Lahir juga niat untuk membentuk yayasan bagi adik-adik mahasiswa yang kesulitan biaya kuliah mengalir sebagai tanda bahwa makna menguatkan tidak boleh berhenti pada kata-kata. Ia mesti menjadi tindakan yang menyalakan kembali harapan mereka yang langkahnya sempat goyah. Menguatkan berarti menjadi kaki tambahan bagi perjalanan orang lain, dan pertemuan kemarin telah menanam benih itu di hati banyak orang.

BACA DEH  Tak Cuma Kangen-Kangenan, Kumpul Alumni Fisip Unsoed Bentuk Yayasan dan Bangun Kafe

Lalu hadir kejutan kecil yang membuat reuni menjadi lebih hidup, hadir  Mbak Umi (sos 85), mahasiswi legendaris yang kisahnya dulu beredar dari lorong ke lorong, kini hadir dalam bentuk nyata. Kehadirannya seperti membuka pintu kenangan jenaka, sekaligus hangat. Namun legenda itu tidak berdiri sendiri.

Sebuah foto ditampilkan ; potret Agam dengan rambut gondrongnya saat demo menuntut pembentukan FISIP di masa lampau. Foto itu seperti suara lama yang kembali bergaung, mengingatkan kita bahwa fakultas yang kini terasa mapan pernah diperjuangkan dengan keringat, idealisme, dan keberanian rambut gondrong yang menolak tunduk pada arus kekuasaan bahkan arus zaman.

Kopi yang mengalir di acara itu mungkin sama dengan kopi keseharian kita, tetapi rasanya menjadi lain ketika diminum sambil menatap kembali sejarah yang ikut membentuk siapa kita hari ini. Dari cangkir ke cangkir, percakapan mengalir, dan kita seperti diajak untuk tidak lupa bahwa perjalanan ini bukan hanya dibangun oleh waktu, tapi juga oleh orang-orang yang rela menantang keadaan demi sebuah nama yaitu  FISIP Unsoed yang katanya ingin mendunia.

Akhirnya, Ikafu, kopi, Mbak Umi, dan foto legendaris Agam seolah bekerja sama menyusun satu pesan sunyi:  bertemu adalah merawat akar, berbagi adalah memperpanjang napas masa depan, dan menguatkan adalah memberi tenaga bagi generasi yang datang setelah kita. Pertemuan itu bukan sekadar nostalgia, melainkan teguran lembut agar kita tetap setia pada nilai kebersamaan yang dahulu melahirkan kita.

Dalam semangat itulah saya teringat gagasan Max Weber bahwa solidaritas tidak hanya berdiri di atas perasaan emosional, tetapi dibangun melalui tindakan yang dijalankan secara rasional oleh individu-individu yang memilih untuk menciptakan makna bersama. Dan di tengah tawa, cerita, serta niat baik yang dijalin, reuni kemarin berubah menjadi semangat sebagaimana geliat dan rasa  saat di kampus Kalibakal dahulu.

BACA DEH  Ratusan Alumni Fisip Unsoed Siap Ramaikan Silaturahmi dengan Filosofi Sapu Lidi Jenderal Soedirman
Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Cara Cek Hasil Seleksi Program Magang Nasional 2025 Batch 2 di maganghub.kemnaker.go.id

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menutup pendaftaran Program Magang Nasional batch 2 pada 14 November lalu. Bagi...