Selasa, 30 April 2024

Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasia Mendatangkan Nikmat, Harus Bersyukur

Hot News

TENTANGKITA, JAKARTA — Ustad Adi Hidayat memberi nasihat agar nikmat yang kita rasakan saat ini bisa terus diberikan oleh Allah SWT. 

Nikmat, baik materi maupun bentuk lain selalu dicari manusia, kata Ustadz Adi Hidayat.

Untuk mencari nikmat, kata Ustadz Adi Hidayat, banyak orang berangkat bekerja saat hari masih gelap dan pulang saat hari sudah gelap. 

Allah SWT, sudah memberikan jalan dan amalan agar mudah  mendapatkan nikmat. 

“Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit, kalau bisa cari yang halal kenapa harus yang haram,” ujar Ustad Adi Hidayat dalam sebuah unggahan di platform berbagi video Youtube. 

Menurut dia rumus cepat mendapatkan nikmat adalah, lain syakartum laazidannakum…”, dia melafalkan potongan surat Ibrahim ayat (7) 

Teks lengkapnya adalah: 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Wa idz ta’adzdzana robbukum lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna adzabi lasyadid. 

Jika ditermahkan kata Ustadz Adi Hidayat adalah: “lain syakartum”  artinya “jika kalian bersyukur”. 

“laazidannakum” artinya “pasti aku tambahkan nikmatku untuk kalian”  

Allah menyampaikan informasi ini dengan sangat serius, begitu kuat dan kita harus percaya, ujar Ustad Adi. 

Tapi ayat ini juga menyiratkan syarat untuk bisa meraih sesuatu yang dijanjikan. 

Artinya tidak semua akan terpenuhi kecuali terpenuhi syarat-syaratnya. 

“Aku akan sampaikan informasi kepadamu yang serius nggak main-main. Saya pasti akan tambah terus, tambah terus kepada kalian, nikmat yang sekarang kalian dapatkan.”

Jika sekarang anda mendapat nikmat ketenangan, maka akan ditambah. 

Hebatnya, ada orang yang dari dunia hingga ke kuburnya masih dilimpahi rezeki melimpah. 

“Ini amalannya. Syakartum, syukur,” ujar Ustad Adi Hidayat. 

Manusia kata Ustad Adi tidak pernah puas untuk urusan nikmat. 

BACA DEH  Hajar Arab Saudi 0-2, Uzbekistan Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Namun jika bersyukur, tambah dia, Allah akan menambah nikmat tersebut, hingga terpenuhi rasa puasnya. 

“Tapi syaratnya kalian harus mensyukuri nikmat Allah, semua nikmat yang saya (Allah)  berikan. Begitu anda syukuri, itu langsung jaminan yang diterapkan Allah.”

Profil Ustadz Adi Hidayat (UAH) 

Ustadz Adi Hidayat (UAH), menghabiskan masa kecil di Pandeglang, Banten.

Dia kemudian dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut pada 1997,

Di Ponpes ini mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan dari Buya KH. Miskun as-Syatibi. 

Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyyah Dakwah Islamiyyah Libya. 

Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, hadis, fikih, usul fikih, tarikh, Lughah, dan selainnya.

Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan dia mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.

Selain pendidikan formal, dia juga ber-talaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya.

Dia belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri).

Adi Hidayat juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya).

Adapun di antara guru tafsir dia ialah Syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya).

Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria).

Dia mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (pakar bahasa dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (pakar bahasa dan sastra), Dr. Abdullâh Ustha (pakar nahwu dan sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (pakar ilmu arudh), juga masyayikh lainnya.

BACA DEH  Gempa Guncang Garut, Dirasakan Hingga Jakarta, Tangerang, Bandung

Adapun ilmu tarikh, dia pelajari di antaranya dari Ustaz Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.

Di akhir 2009 dia diangkat menjadi amînul khutabâ, Ketua Dewan Khatib Jami’ Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.

Dia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah islâmiyyah di kanal At-Tawâshul TV Libya.

Awal tahun 2011 dia kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus.

Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Asia U-23: Indonesia vs Irak Rebutan Posisi Ketiga dan Tiket Olimpiade

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Tim U-23 Indonesia akan menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga sekaligus tiket otomatis ke Olimpiade 2024...