Senin, 20 Mei 2024

Transaksi Taruhan Ilegal Olah Raga 1,7 Triliun Dolar AS

"Taruhan ilegal memicu korupsi dalam olahraga," kata  James Porteous pada konferensi anti-korupsi internasional Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC),  11-15 Desember 2023, di Atlanta, AS.

Hot News

United Nations (UN) | FPS Foreign Affairs - Foreign Trade and Development CooperationTENTANGKITA.CO, JAKARTA – Programme to Protect Sport from Corruption and Economic Crime dari UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime), memperkirakan  nilai taruhan di pasar taruhan ilegal (terlarang) mencapai hingga 1,7 triliun dolar AS melalui organisasi kejahatan terorganisir.

Berbicara pada sesi olahraga dan korupsi di konferensi tersebut, James Porteous, Kepala Riset Dewan Federasi Balap Asia untuk Anti-Taruhan Ilegal dan Kejahatan Finansial Terkait, mengatakan  taruhan ilegal kini menjadi “faktor nomor satu yang memicu korupsi dalam olahraga.”

“Taruhan ilegal memicu korupsi dalam olahraga,” kata  James Porteous pada konferensi anti-korupsi internasional Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC),  11-15 Desember 2023, di Atlanta, AS mengutip news.un.org.

BACA JUGA

Pelaksanaan konferensi ini  berpijak pada  Laporan Global tentang Korupsi dalam Olahraga dari UNODC pada tahun 2021, yang menunjukkan peningkatan dramatis dalam perjudian ilegal, pemicunya  miliaran dolar yang mengalir melalui olahraga profesional, serta globalisasi, dan kemajuan teknologi.

Perwakilan organisasi pemberantasan kejahatan yang hadir pada acara tersebut menggarisbawahi besarnya masalah korupsi. Humaid Al Ameemi, Koordinator Unit Anti Korupsi INTERPOL (Organisasi Polisi Kriminal Internasional, sebuah badan antar pemerintah), menjelaskan  manipulasi kompetisi olahraga, yang biasa dikenal dengan pengaturan pertandingan, adalah kejahatan yang sangat terorganisir yang melibatkan pencucian uang dan aktivitas ilegal lainnya dan menyerukan peningkatan pembagian data.

Al Ameemi menggambarkan manipulasi kompetisi sebagai “pintu gerbang menuju kejahatan”.

BACA JUGA

Joseph Gillespie, Kepala Unit Ancaman Kejahatan Terorganisir Transnasional di FBI (Biro Investigasi Federal AS), memperluas tema tersebut, dengan menekankan  Biro tersebut mempunyai minat yang besar dalam memberantas korupsi dalam olahraga, karena korupsi memberikan peluang bagi kejahatan terorganisir untuk mendapatkan keuntungan melalui pemerasan, taruhan ilegal, dan aktivitas melanggar hukum lainnya.

BACA DEH  Update Liga Inggris: Ini Wakil Di Liga Champions dan Europa UEFA, Jadwal Minggu (19/5)

.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Yayasan Komunitas Berdaya Indonesia: Bullying di Sekolah Berdampak Panjang Bagi Mental Siswa

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Sedikitnya 30 persen siswa tingkat SD dan SMP pernah menjadi korban perundungan atau bullying di sekolah...