Rabu, 11 Desember 2024

Bubarkan Piala AFF U-23 Dan Senior

Banyak kebijakan AFF menyusahkan  banyak pihak. Salah satunya membuat kejuaraan yang menyulitkan klub dari negara yang menjadi anggotanya.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Saya kerap geram dengan organisasi sepak bola di kawasan Asia Tenggara ini yang berdiri sejak 1984. Namanya  Federasi Sepakbola ASEAN (AFF) yang bermarkas di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia.

Lantaran banyak kebijakannya menyusahkan  banyak pihak. Salah satunya membuat kejuaraan yang menyulitkan klub dari negara yang menjadi anggotanya.

Saat ini, sekadar contoh, rencana menggelar Piala AFF U-23 yang akan berlangsung 17-26 Agustus 2023 di Chonburi, Thailand.

Indonesia, Malaysia, dan Thailand mengalami kesulitan dalam mempersiapkan diri. Lantaran, Piala AFF U-23 yang berlangsung di tengah kompetisi lokal, membuat sejumlah klub harus kehilangan pemain terbaiknya ke tim U-23 untuk Piala AFF U23. Klub pun tak bisa optimal dalam penampilan. Itu kenapa terjadi tarik menarik antara kepentingan klub dan nasional.

Baca Juga: Piala AFF U-23 2023: Elkan, Asnawi, Witan, Rafael dan Ivar Jenner Tak Dipanggil

Malaysia, misalnya, menurut keterangan  asosiasi sepak bola mereka [FAM], Tim U-23 mereka baru akan persiapan serius dan terkonsentrasi pada 13 Agustus 2023 atau lima hari jelang laga melawan Indonesia. Itu pun belum terpotong hari persiapan keberangkatan ke Thailand yang setidaknya menghabiskan waktu satu hari.

Kini, dari 25 pemain yang terpanggil, baru 15 yang sudah menyatakan bersedia karena ada ijin klub, yang sempat tertahan lama. Tapi, 10 lainnya, masih belum berkabar. Sebab masih ada yang belum mendapat ijin klub karena mereka masih  harus tampil untuk klub di Piala Super Malaysia pada 13 dan 14 Agustus 2023.

Klub jelas berat, terutama bagi pelatih. Mereka  tahu klub sudah mengeluarkan dana besar karena ingin hasil yang terbaik dan tidak mau kehilangan pendapatan.

Di Indonesia sekali tiga uang. Persija, PSIS, misalnya, cukup kesulitan karena sejumlah pemain terbaik mereka harus meninggalkan klub di tengah kompetisi yang ketat, untuk Piala AFF U-23. Mereka pun terpaksa memberi karena adanya ‘ancaman dari asosiasi.

BACA DEH  Jadwal Liga Inggris Sabtu (7/12): MU vs Nottingham Forest

Baca Juga: Piala AFF U-23: Ini Prediksi Indonesia Ke Semifinal, Thailand dan Vietnam Lolos

Itu kenapa, pelatih Shin Tae Yong pun menjadi pusing. Persiapan pemainnya jadi tak optimal. Paling hanya sepekan.

Piala AFF ini memang lebih banyak menyusahkan. Ini bukan kalender FIFA dan tak mempengaruhi naik turunnya petingkat.

Selain itu, membuat rumit asosiasi sepakbola.  Semua negara ASEAN, kini bingung. Tim U-23 harus berlaga di empat kejuaraan dalam waktu yang berdekatan: AFF -U23, kualifikasi AFC U-23, Pra Piala Dunia 2026, dan Asian Games 2024. Apalagi tim U-23 ini baru saja selesai tampil di SEA Games 2023 di Kamboja.

Tapi, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Brunei, Thailand, nampaknya tak bisa berbuat banyak. Kaki mereka seperti terjerat. Mereka penggagas berdirinya AFF.

Tapi, itu bukan berarti mereka tak bisa bersikap. Setidaknya mengkaji ulang manfaat Piala AFF di level 23 dan senior. Jika Singapura bisa menolak ikut karena lebih konsentrasi AFC U-23 dan kualifikasi Piala Dunia, kenapa yang lain tidak bisa?

Piala AFF hanya mempertajam sentimen antar tim dan pendukungnya. Tapi mempertebal kantung AFF. Biarlah Piala AFF untuk 17-19 tahun saja.

Di Eropa. Hanya dua event di tingkat Timnas. Piala Eropa dan piala dunia. Selebihnya biarlah event di level klub seperti Liga Champion, Eropa League, misalnya.

AFF pun harusnya  mengacu ke Eropa, Amerika Latin dan Afrika: Hanya menggenal dua piala di level senior: Piala Asia dan piala dunia. Toh di level klub, AFC sudah banyak kegiatan  seperti Liga champion Asia, antara lain.

Piala AFF itu menyusahkan dan menambah beban pengeluaran asosiasi anggotanya. Bayangkan ada SEA Games, AFF kelompok umur dan senior. Padahal, anggota AFF  juga harus tampil di  Asian Games, Olimpiade, Piala Asia dan Piala Dunia.

BACA DEH  Piala AFF 2024: Menang 1-0 Dari Myanmar, Indonesia Di Posisi Kedua Klasemen

Baca Juga: Piala AFF U-23 2023: Marcelino Ferdinan, Witan, Egy, Pratama Absen, Tim Indonesia Diumumkan

Saya tidak membayangkan seberapa panjang nafas Myanmar, Laos, Kamboja, Filipina untuk terus menghamburkan uang untuk semua urusan AFF.

Lucunya, AFF tak banyak membantu  saat asosiasi sepakbola nasional yang tak berani melawan penolakan klub Eropa yang menolak memberi ijin ke pemainnya untuk tampil di Piala AFF karena bukan agenda FIFA.

Sepakbola butuh tontonan berkualitas, bukan menghambur-hamburkan uang anggota dan hanya mengejar untung AFF doang, Tuan Khiev Sameth, Presiden AFF.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala AFF 2024: Indonesia vs Laos, Prediksi Garuda Menang

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Timnas Indonesia akan menghadapi Laos di laga kedua Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan...