Kamis, 25 April 2024

Pesan Mbah Moen tentang Amalan dan Tata Cara Shalat Sunnah Rebo Wekasan

Namun, ulama berbeda pandangan menyangkut amalan dan shalat sunnah Rebo Wekasan. Termasuk di kalangan ulama Nahdlatul Ulama (NU) sendiri.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Kiai Maimoen Zubair atau Mbah Moen semasa hidupnya mengingatkan para santrinya untuk menjalankan amalan dan shalat sunnah pada hari Rebo Wekasan.

Amalan dan shalat sunnah Rebo Wekasan, menurut Mbah Moen, bisa untuk menolak bala yang mungkin terjadi setahun ke depan.

Untuk tahun 1444 Hijriyah ini, seperti dilansir NU Online, Rebo Wekasan akan jatuh pada Rabu 21 September 2022.

“Supaya selamat, mohon kepada Allah dengan shalat hajat menolak bala. Dilakukan empat rakaat. Ada tahiyat awalnya seperti shalat Isya… Setelah shalat Maghrib,” pesan Mbah Maimoen dalam satu penjelasannya yang beredar di media sosial.

Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir pada bulan Safar. Pada hari itulah, menurut laman NU Onlie, ditulis tentang 320 ribu bala yang akan turun setahun mendatang.

Namun, ulama berbeda pandangan menyangkut amalan dan shalat sunnah Rebo Wekasan. Termasuk di kalangan ulama Nahdlatul Ulama (NU) sendiri.

Keyakinan akan turunnya bala itu diperoleh dari sufi yang kasyaf, bahwa pada hari Rebo Wekasan itu, ada 320 ribu bala yang turun untuk setahun, sebagaimana ditulis Syekh Abdul Hamid Quds dalam kitabnya Kanzun Najah Was-Surur fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur.

Hal ini dilansir NU Online dalam tulisan Penjelasan Mengenai Rebo Wekasan. Karenanya, untuk mencegah agar tidak terkena bala itu, sebagian ulama menganjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah empat rakaat.

Ulama berbeda pendapat dalam menetapkan hukum shalat Rebo Wekasan. Dilansir NU Online dalam tulisan Hukum Shalat Rebo Wekasan dalam Islam, hukum shalat Rebo Wekasan menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari adalah haram. Sebab, shalat Rebo Wekasan ini tidak ada asalnya dalam syariat.

Namun, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki dalam Kanz al-Najah wa al-Surur menyebut bahwa Shalat Rebo Wekasan itu boleh dengan syarat bukan niat untuk Rebo Wekasan, melainkan diniatkan sebagai shalat sunnah mutlak.

BACA DEH  Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Harus Intensif Jelang Kunjungan Paus Fransiskus

Perbedaan pandangan para ulama di atas mengenai hukum shalat Rebo Wekasan merupakan hal lumrah. Masing-masing memiliki argumentasi yang berdasar sehingga tidak perlu saling dipertentangkan antara satu dan lainnya.

Tata cara:

  1. Niat shalat sunnah mutlak dua rakaat أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla Artinya, “Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
  2. Setelah membaca al-Fatihah, baca Surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas sekali setiap rakaat.
  3. Lakukan shalat sebagaimana biasanya dua rakaat.
  4. Setelah salam, membaca doa.
  5. Shalat sunnah mutlak dua rakaat ini dilakukan dua kali.

Pelaksanaan shalat ini sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah swt agar dIjaga dari segala bahaya selama setahun.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Asia U-23: Indonesia vs Korsel, Berharap Mukjizat? Live

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Saya harus mengakui, saat hasil laga babak penyisihan Grup B Piala Asia U-23 di Qatar akhirnya...