Senin, 2 Desember 2024

Tanda dan Waktu Lailatul Qadar, Simak Amalan yang Dianjurkan

Ibn al-Munir, sebagaimana disebutkan oleh Ibn Hajar, memberikan contoh bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW, salah satu tanda Lailatul Qadar adalah turunnya hujan sepanjang malam.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Silakan simak artikel terkait dengan tanda dan kemungkinan waktu Lailatul Qadar serta amalan yang dianjurkan untuk mengisi malam Qadar tersebut.

Lailatul Qadar disebut sebagai Malam Seribu Bulan. Pasalnya, Allah memberikan keistimewaan yakni keberkahan malam tersebut bernilai lebih dari seribu bulan atau sekitar 83 tahun.

Meski begitu, kapan Lailatul Qadar berlangsung merupakan sebuah rahasia karena Nabi Muhammad tidak memberikan penjelasan pasti tentang hal itu.

Meski begitu, beberapa hadits memberikan penjelasan tentang tanda-tanda terkait dengan malam Qadar tersebut.

Misteri kapan Lailatul Qadar berlangsung memberikan hikmah tersendiri karena umat muslim tidak akan mengkhususkan beribadah pada hari tertentu saja kalau Malam Qadar itu ditetapkan waktu pastinya.

BACA JUGA: Sejarah Muhammad Darwis Berganti Menjadi Kiai Ahmad Dahlan, Pemberian Ulama Besar Mekkah Madzhab Syafii

Fenomena Alam

Beberapa hadits menyatakan tanda Lailatul Qadar dengan memberikan gambaran yang terkait dengan fenomena alam. Namun, tanda itu muncul ada yang saat berlangsung dan setelah Malam Qadar berlalu.

Sebuah hadits yang tercatat dalam riwayat Imam Muslim, seperti dilansir laman muhammadiyah.or.id, menyatakan bahwa pada pagi hari setelah Lailatul Qadar berlangsung, sinar matahari terasa tidak menyengat dan berwarna lebih putih.

Hadits dalam riwayat Imam Ahmad menyatakan saat Lailatul Qadar, malam terasa lebih terang dan tenang seolah-olah bulan bercahaya seperti bulan purnama dan udara menjadi sangat damai.

Namun, para ulama mengingatkan bahwa tanda berupa fenomena alam tersebut bukanlah merupakan sebuah kepastian.

Ada beberapa pendapat yang mengindikasikan bahwa tanda-tanda tersebut bisa saja terjadi pada malam-malam lainnya atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Ibn al-Munir, sebagaimana disebutkan oleh Ibn Hajar, memberikan contoh bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW, salah satu tanda Lailatul Qadar adalah turunnya hujan sepanjang malam.

Namun, pada beberapa tahun berikutnya, tidak semua bulan Ramadan ditandai dengan turunnya hujan.

Hal ini menunjukkan bahwa tanda-tanda alam yang dijelaskan dalam hadis-hadis tersebut bisa saja bervariasi dan tidak selalu terjadi setiap tahun.

Oleh karena itu, lebih penting bagi umat Islam untuk terus memperbanyak ibadah dan berdoa pada setiap malam bulan Ramadan, tanpa terpaku pada fenomena alam tertentu.

Keistimewaan Lailatul Qadar tidak hanya tercermin dari tanda-tanda alam, tetapi juga dari keberkahan ibadah dan kekhusyukan dalam berdoa pada malam-malam tersebut.

Amalan Yang Dianjurkan

Amalan pada Lailatul Qadar adalah bagian penting dari menjalani malam yang penuh berkah tersebut. Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan:

Pertama, menggiatkan diri untuk beribadah dan beritikaf di masjid. Beritikaf merupakan praktik menetap di masjid dengan tujuan beribadah dan mencari keberkahan pada malam-malam terakhir bulan Ramadan.

Dengan mengalokasikan waktu untuk beritikaf, seseorang dapat memperdalam hubungan spiritualnya dengan Allah.

Kedua, menghidupkan malam dengan ketaatan dan kesungguhan dalam ibadah. Ini termasuk melakukan salat sunnah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa.

Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat diberkahi, oleh karena itu, setiap momen yang dilewati dengan ibadah akan mendatangkan pahala yang besar.

Ketiga, membangunkan keluarga untuk bersama-sama menghidupkan malam tersebut. Melibatkan keluarga dalam ibadah pada malam Lailatul Qadar dapat meningkatkan kebersamaan dan keberkahan dalam rumah tangga.

Adapun doa yang dianjurkan berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasai, dan Ibn Majah adalah sebagai berikut:

“Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apa yang harus dia ucapkan jika mengetahui malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ yang artinya ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka ampunilah segala dosaku.”

Dengan melaksanakan amalan-amalan ini dengan sungguh-sungguh pada malam Lailatul Qadar, seseorang dapat mendapatkan keberkahan yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Demikian informasi terkait dengan tanda, waktu dan amalan yang dianjurkan menyambut kedatangan Lailatul Qadar atau Malam Qadar.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kompolnas: Penempatan Polri di TNI Khianati Reformasi

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Gagasan penempatan Polri di bawah TNI mengkhianati cita-cita reformasi. Pemisahan itu merupakan hasil dari gerakan reformasi...