Senin, 14 Oktober 2024

Tafsir Al-Quran Surat Ath-Thur ayat 1-10 Bersama KH Didin Hafidhuddin, Bersama Al Quran akan Terbangun Kekuatan Umat

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Kajian Al Quran bersama KH Didin Hafidhuddin kali ini membahas Surat An-Najm ayat 1- 10. 

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa) Sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat (pada Muhammad), lalu bertambah dekat, sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu disampaikannya wahyu kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah diwahyukan Allah”. 

Surat An-Najm ini sangat terkenal di kalangan umat islam, merupakan Surat Makkiyah, diturunkan di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surat Makkiyah umumnya berhubungan dengan akidah atau pembangunan karakter umat.

Akidah ini yang sangat menentukan kelak, seseorang itu akan selamat atau tidak selamat sepanjang hidupnya. Akidah Salimah sering diibaratkan sebagai pohon yang kuat yang mampu menahan lajunya angin yang kuat, ketika memiliki akar yang kuat.  

Perhatikan Surat Ibrahim ayat 24-26, “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun”. 

Akidah akan membentuk karakter yang kuat, yang memiliki keyakinan yang membentuk pribadi yang kuat. Keyakinan itu memiliki buah yang baik, yaitu akhlak yang baik. Akhlak yang baik pasti berdasarkan syariah. 

Misalnya, ada anggapan bahwa “dia orang baik, tapi sayang tidak shalat”.  Menurut anggapan kita orang islam, dia bukan orang baik. Apalagi, jika orang tersebut masih percaya dukun, yang pasti akan membawa kerusakan dan kesesatan.

Mengapa Allah SWT bersumpah dengan bintang? Pada masa lalu, bintang sangat bermanfaat sebagai kompas, sebagai penanda dalam perjalanan, dalam pelayaran dan lain-lain. 

Kita sekarang sudah memiliki teknologi untuk menentukan arah dan Kompas, hanya dengan telepon seluler.  Dalam Surat An-Najm ayat 1 hingga 12 membahas tentang mi’raj atau peristiwa naiknya Rasulullah SAW ke atas langit atau ke langit ke tujuh. 

Menurut para ahli tafsir mi’raj itu adalah mukjizat terbesar kedua setelah Al-Quran. Al-Quran adalah mukjizat yang paling besar, yang tidak ada tandingannya. Al-Quran adalah kitab yang mulia, diturunkan kepada orang paling mulia, Muhammad SAW, dibawakan melalui malaikat yang paling mulia, Malaikat Jibril AS, diturunkan pada bulan yang mulia Bulan Ramadhan, diturunkan pada malam yang paling mulia, Lailatul Qadar. 

Apa yang terkandung di dalam Al-Quran adalah kemuliaan. Oleh karena itu, kita ummat islam jangan jauh-jauh dari Al-Qura, yang merupakan mukjizat terbesar.

Perhatikan juga surat Al-Isra’ayat 1, “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”.  

Allah SWT dengan sengaja memberikan pengalaman perjalanan isra’ kepada Rasulullah SAW ini pada malam hari, karena pada sebagian malam mengandung keberkahan. Beribadah pada sebagian malam juga akan membawa kemuliaan. 

Jika kita ummat islam ingin memperoleh kemuliaan, sering-seringlah bangun malam, melakukan shalat malam. Bukan sekadar bangun malam, ke kamar kecil, lalu tidur lagi. Yakinkan pada diri sendiri, bahwa Allah SWT sebenarnya telah memberikan tanda atau isyarat kepada ummat islam untuk memperoleh kemuliaan.

Gerakan kebaikan dan pembangunan ummat itu dimulai dari masjid. Ada tiga masjid yang memiliki kemuliaan: Masjidil Haram di Makkah, Masjidil Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsa di Palestina. 

Semoga kita memiliki kesempatan untuk mengunjungi ketiga masjid yang mulia tersebuit. Kita kaum muslimin tidak boleh jauh-jauh dari masjid. Shalat berjamaah di masjid.

Membangun ummat di masjid, berbuat kebaikan dimulai dari masjid, dll. Masukkan ke dalam hati sanubari kita bahwa masjid itu adalah tempat yang paling mulia, bahkan masuk masjid itu kita diperintah untuk melakukan shalat tahyatul masjid atau shalat untuk memuliakan atau menghormati masjid.

Perjalanan Rasulullah SAW langsung naik ke atas langit dalam peristiwa mi’raj, yang ditunjukkan keindahan alam, dan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, hingga memperoleh untuk melakukan shalat lima waktu. 

Pada saat tahun duka cita, karena kehilangan isterinya Siti Khadijah dan pamannya Abu Thalib, Allah SWT memperjalankan Rasulullah SAW melalui Isra’ dan Mi’raj. Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa apa yang keluar dari Rasulullah SAW adalah wahyu, bukan sesuatu yang tidak bermanfaat. 

Sekali lagi, kita ummat islam jangan jauh-jauh dari Al-Quran, karena kita akan memperoleh kemuliaan. Insya Allah kita akan lanjutkan pembahasan Surat An-Najm ini sampai tuntas. Wallahu a’lam bish-shawab.

Mari kita tutup pengajian kita dengan doa kiffarat majelis. “Subhaanaka allahumma wa bihamdika. Asy-hadu an(l) laa ilaaha illaa anta. Astaghfiruka wa atuubu ilaika”.  Demikian catatan ringkas ini. 

Silakan ditambahi dan disempurnakan oleh hadirin yang sempat mengikuti Ta’lim Bakda Subuh Professor Didin Hafidhuddin tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat.  

Salam. Bustanul Arifin

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kualifikasi Piala Dunia 2026 (AFC): Preview China v Indonesia

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - China  menghadapi situasi yang menentukan saat mereka menghadapi Indonesia di laga keempat Grup C babak ketiga...