Minggu, 28 April 2024

Bagaimana Hukum Menambah Bacaan Doa dalam Sujud: Begini Pandangan Ulama Muhammadiyah

Adapun dalil yang secara khusus menyatakan bahwa Nabi saw pernah memanjangkan sujud pada rakaat terakhir belum ditemukan.

Hot News

TENTANGKITa.CO – Bagaimana hukum menambah bacaan doa dalam sujud dan apakah boleh menambah doa dalam hati? Silakan simak pembahasannya sebagai berikut.

Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa” (HR. Muslim, hadis no. 313).

Hadits tersebut tentu mengajarkan kepada kita untuk memperbanyak doa. Menurut laman muhammadiyah.or.id, lafal sujud dalam hadits tersebut adalah lafal mutlak. Jadi tidak ada pembatasan untuk sujud tertentu saja sehingga hal itu berlaku untuk semua sujud termasuk pada rakaat terakhir shalat.

Kemudian, lafal “maka perbanyaklah (fa-aktsiru)” mengandung pengertian mengulang-ulang bacaan doa sujud yang telah disyariatkan, bukan menambahkan dengan bacaan yang lain.

BACA JUGA: Yuk Aktivasi Rekening SimPel agar Dana PIP 2023 Kemdikbudristek Rp1 Juta Cair

Adapun doa-doa yang sering dibaca oleh Rasulullah saw disebutkan dalam hadis sebagai berikut: سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّنَا وَ بِحَمْدِكَ اللّهُمَّ اغْفِرْلِي; boleh juga membaca: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى;  atau سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَ الرُّوْحِ. Akan tetapi Rasul selalu membaca yang pertama, sesuai dengan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim.

Terkait dengan tambahan bacaan dalam sujud, artikel di laman Muhammadiyan itu mengingatkan bahwa shalat adalah ibadah mahdlah yang tata caranya harus sesuai dengan apa yang sudah diajarkan Rasulullah. Baik itu menyangkut gerakan maupun pula bacaannya.

Abu Qilabah meriwayatkan berkata, Malik berkata, kami mendatangi Nabi saw …, beliau bersabda, “… dan salatlah kamu sekalian sebagaimana kamu melihat aku salat …” (HR. al-Bukhari, hadis no. 595).

Menambah Bacaan Sujud

Membaca doa selain bacaan sujud tidak dipekenankan, karena dalil-dalil di atas dan hadits sebagai berikut: Sabda Nabi saw., sesungguhnya salat ini tidak boleh ada di dalamnya sesuatu dari perkataan manusia. Sesungguhnya ia adalah tasbih, takbir dan bacaan al-Qur’an. [Ditakhrijkan oleh Muslim].

BACA DEH  Ketika Anak Pancong ‘Kumpul’ di Kantor Menko Polhukam

BACA JUGA: KJP Bulan Mei 2023 Kapan Cair: Ternyata Masih Butuh Ini Toh

Dengan begitu, menurut artikel tersebut, jika membaca doa sujud lalu menambah bacaan doa selain bacaan shalat maka hal itu tidak diperkenankan.

Hal tersebut karena ada dalil yang menunjukkan bahwa lama waktu antara sujud satu dengan sujud yang lain dalam salat adalah hampir sama, sebagaimana riwayat sahabat Nabi saw, al-Bara’, berikut: Adalah salat Rasulullah saw, rukuknya, iktidalnya, sujud-sujudnya dan duduk di antara dua sujud itu (rentang waktunya) hampir sama (HR Muslim).

Ibn Baththal dalam kitabnya “Syarḥ Shaḥiḥ al-Bukhari li ibn Baththal” menyebutkan bahwa kisaran lama sujud dan rukuknya Nabi saw berbeda ketika salat jamaah dengan salat sendiri.

Apabila salat jamaah maka kisaran waktu sujud dan rukuk relatif tidak terlalu lama. Sementara apabila beliau sendiri, maka boleh memanjangkan rukuk dan sujud dengan mengulang-ulang bacaan rukuk dan sujud.

Adapun dalil yang secara khusus menyatakan bahwa Nabi saw pernah memanjangkan sujud pada rakaat terakhir belum ditemukan.

BACA JUGA: Pendaftaran Kuliah di Al Azhar Mesir Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftar  

Menambah Bacaan Doa Sujud dalam Hati

Menanggapi hal tersebut, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ‘’Aabidah Ummu ‘Aziizah menilai bahwa menambah doa sujud walau pun dalam hati tidak diperkenankan.

Ibadah mahdlah seperti salat begitu sensitif, sehingga segala tuntunannya harus diselaraskan dengan Al Quran dan Hadis.

“Kata ‘fa-aktsiru’ dalam hadis tentang sujud itu, kan, bukan ‘menambah’ tapi ‘memperbanyak’ dengan ‘mengulang-ulang’ bacaan sujud yang telah ada tuntunannya. Karena persoalan ibadah mahdlah ini begitu sensitif, khawatir bila melakukan inovasi justru akan membatalkan salat kita,” ucap ‘Aabidah pada Jumat 12 Mei 2023.

BACA DEH  Ketika Anak Pancong ‘Kumpul’ di Kantor Menko Polhukam

Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah ini menambahkan bahwa bila memiliki doa yang lebih spesifik dapat diucapkan di luar ibadah salat.

“Lebih baik kalau sekiranya ada doa yang lain, bisa disampaikan setelah salat atau di waktu-waktu khusus yang lain seperti waktu di antara azan dan iqamat, selepas salat tahajud,” anjur ‘Aabidah.

Selain itu, ‘Aabidah menyampaikan agar segenap kaum muslimin mengerti dan memahami makna bacaan salat sehingga aktivitas salat menjadi lebih khusyuk.

BACA JUGA: Info Terbaru KJP Bulan Mei 2023 Kapan Cair: Ini Jawaban Disdik DKI dan P4OP

“Kenapa kita harus tahu arti bacaan salat, ya salah satunya agar dirasakan oleh hati. Cuman karena nggak ngerti, akhirnya bacaan salat kita sebatas hafalan, bukan renungan,” ujarnya.

Tulisan ini disadur dari artikel di muhammadiyah.or.id berjudul Menambah Bacaan di Doa Sujud Terakhir, Bolehkah?

Semoga bermanfaat.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Menunggu Racikan Shin Tae-yong, Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan yang Empat Kali Menang, Cetak 12 Gol Tanpa Pernah Kebobolan

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Timnas U-23 Indonesia harus meladeni tim super berat di semifinal Piala Asia U-23 tahun 2024 Qatar...