Sabtu, 27 April 2024

Uni Eropa: Bumi Capai Rekor Terpanas dalam 7 Tahun Terakhir

Suhu bumi mencapai rekor dalam 7 tahun terakhir, rata-rata tahun lalu berkisar antara 1,1-1,2°C di atas tingkat pra-industri 1850-1900

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Lembaga Layanan Perubahan Iklim (C3S) Uni Eropa melaporkan bahwa pada tujuh tahun terakhir dunia sudah mencapai rekor panas secara global. 

Tahun lalu menempati peringkat sebagai rekor terpanas kelima dengan suhu rata-rata tahunan 0,3°C di atas suhu referensi periode 1991-2020, dikutip dari Anadolu Agency. 

Namun, statistik selama tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa 2021 berada di peringkat antara tahun-tahun yang lebih dingin bersama 2015 dan 2018 dengan suhu rata-rata tahunan 1,1 – 1,2°C di atas tingkat pra-industri 1850-1900.

Secara global, lima bulan pertama 2021 mengalami suhu yang relatif rendah dibandingkan dengan tahun-tahun yang sangat hangat belakangan ini.

Pada Juni hingga Oktober, data menunjukkan suhu bulanan secara konsisten setidaknya di antara rekor terpanas keempat.

BACA JUGA: Jadwal KJP Plus Februari 2022 Cair: Jangan Tarik Lebih, Nanti ATM Diblokir

Suhu selama 30 tahun terakhir, antara 1991 dan 2020, mendekati 0,9°C di atas tingkat pra-industri.

Dibandingkan dengan periode referensi 30 tahun terakhir ini, Copernicus menemukan wilayah dengan suhu paling di atas rata-rata termasuk pantai barat AS dan Kanada, timur laut Kanada dan Greenland, serta sebagian besar tengah dan utara Afrika dan Timur Tengah.

Suhu paling di bawah rata-rata ditemukan di Siberia barat dan timur, Alaska, Pasifik tengah dan timur serta di sebagian besar Australia dan di beberapa bagian Antartika.

BACA JUGA: Kartu Prakerja Gelombang 23 Segera Buka, Buat Akun dan Dapatkan Insentif Rp3,55 Juta

Musim panas terpanas di Eropa

Eropa mengalami musim panas terpanas tahun lalu.

Secara keseluruhan, Eropa hanya 0,1 °C di atas rata-rata pada 1991-2020, peringkat di luar sepuluh tahun terpanas.

BACA DEH  KJP 2024: Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp2 Triliun Lebih

Eropa menyaksikan beberapa peristiwa ekstrem berdampak tinggi musim panas lalu, kata Copernicus, mulai dari curah hujan yang sangat deras di Eropa barat dan tengah pada Juli hingga gelombang panas juga pada Juli dan sebagian pada Agustus, dengan suhu tinggi yang mempengaruhi Yunani, Spanyol, dan Italia.

BACA JUGA: TENTANG NIK KARTU PRAKERJA GELOMBANG 23

Konsentrasi karbon dioksida dan metana terus meningkat

C3S juga melaporkan bahwa analisis awal pengukuran satelit mengkonfirmasi peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada 2021.

Tingkat karbon dioksida (CO2) mencapai rekor rata-rata kolom global tahunan sekitar 414 bagian per juta (ppm), dan metana (CH4) rekor tahunan sekitar 1.876 bagian per miliar (ppb), menurut data C3S.

BACA JUGA: INI INFO TANGGAL PENCAIRAN KJP PLUS FEBRUARI, RESMI! 

Emisi karbon dari kebakaran hutan di seluruh dunia secara keseluruhan berjumlah 1.850 megaton, terutama dipicu oleh kebakaran di Siberia. Ini sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 1.750 megaton emisi karbon, meski tren menurun sejak tahun 2003, ungkap Copernicus.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Duka Vietnam Antarkan Irak Temui Jepang Di Semifinal Piala Asia U-23

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Gol penalti pada menit ke-64 oleh Ali Jasim  ke gawang Vietnam pada perempat final Piala Asia...