Kamis, 2 Mei 2024

Presiden Jokowi vs PM Benyamin Netanyahu: Pelabuhan Indonesia Terlarang Buat Kapal Israel

Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia menolak masuknya setiap kapal Israel ke wilayah Indonesia.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menentang keras pendapat Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, soal two state solution di Palestina.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pelabuhan Indonesi terlarang bagi kapal-kapal berbendera Israel.

Sebelumnya, PM Israel Benyamin Netanyahu memberikan pernyataan bahwa tidak ada masa depan bagi solusi dua negara atau two state solution dalam isu Israel dan Palestina.

“Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima,” tegas Presiden Jokowi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 26 Januari 2024.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengutuk keras aksi membabi-buta Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

“Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Presiden Jokowi sebelumnya telah mendapatkan laporang dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi yang menghadiri debat terbuka Dewan Keamanan PBB.

Dalam pertemuaan yang membahas mengenai isu Gaza itu, Menlu Retno Marsudi secara tegas menolak keras pernyataan PM Benyamin Netanyahu.

“Sebelum berangkat ke New York, saya telah menyampaikan ke Menlu untuk terus membawa suara tegas Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina. Harus tegas disampaikan,” kata Presiden Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia menolak masuknya setiap kapal Israel ke wilayah Indonesia.

“Sekali lagi saya menegaskan kembali pelabuhan-pelabuhan di Indonesia tidak akan digunakan untuk melayani kepentingan Israel,” kata Presiden Jokowi.

BACA JUGA:

PERNYATAAN PM NETANYAHU

Sebelumnya, pada 23 Januari 2024, Menlu Retno Marsudi dalam open debate Dewan Keamanan (DK) PBB menyampaikan Indonesia menentang keras pernyataan PM Benyamin Netanyahu pada 18 Januari 2024.

Ketika itu, PM Israel Benyamin Netanyahu menyatakan secara terbuka Israel tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri.

“Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia,” kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangan persnya seperti dilansir laman Kemenlu.

Menurut Menlu Retno Marsudi, saat ini aksi militer dari Israel sudah meluar ke luar wilayah Gaza.

“Ancaman perang terbuka di Timur Tengah merupakan bahaya yang sangat nyata dan sedang terjadi,” kata Menlu Retno Marsudi.

Dalam debat terbuka di DK PBB itu, Menlu Indonesia menyatakan tiga hal penting terkait dengan konflik di Gaza.

Pertama, pentingnya terciptanya gencatan senjata segera dan permanen.

“Ini akan menjadi game changer untuk segala hal. Yang paling penting, ini akan menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, memulai upaya rekonstruksi paska-konflik, dan proses Solusi Dua Negara,” kata Menlu Retno Marsudi.

Pada saat yang sama, menurut dia, penting untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

Kedua, Palestina harus segera diterima sebagai anggota penuh PBB.

“Ini penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel,” tutur Menlu Indonesia itu.

Ketiga, menghentikan pasokan senjata ke Israel.

“Setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh rakyat sipil yang tidak bersalah,” kata Menlu Retno Marsudi.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Tim U-23 Indonesia vs Irak: Optimis Shin Tae-Jong, Line-Up, Preview, Live Streaming

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Tempat otomatis ketiga dan terakhir di Olimpiade Paris dari Piala Asia AFC U-23 Qatar 2024  akan...