TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pemuda yang tendang sesajen Gunung Semeru menyatakan bahwa aksinya dilakukan spontan tanpa niat menyinggung kelompok lain.
Saat kejadian, pelaku yang diketahui bernama Hadfana Firdaus tengah membersihkan lokasi di sekitar bekas letusan Gunung Semeru.
Di tempat itu Hadfana melihat sesajen di beberapa tempat.
Hadfana kemudian mengatakan dengan menghadap kamera handphone,
“Ini yang mengundang murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa ini yang mengundang murka Allah hingga Allah menurunkan azab-Nya. Allahu Akbar”
Hadfana tidak hanya satu kali menendang dan membuang sesajen. Dalam video dia terlihat beberapa kali membuang sesajen dan berteriak “takbir”.
Melalui pengacaranya Mohammad Habib Al Kuthbi, Hadfana meminta maaf atas tindakan tersebut.
Klien juga tidak berniat menyinggung kelompok atau agama lain.
Permintaan maaf ini dilakukan apabila tindakannya menyakiti atau menyinggung pihak tertentu.
Hadfana, kata pengacaranya tidak pernah menyebut kelompok atau agama dalam video itu. Namun hanya menendang secara spontan.
Sebelumnya polisi akhirnya berhasil menangkap pria yang menendang sejumlah sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru.
Pria tersebut berinisial HF ditangkap di Pringgolayan, Kelurahan/Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Kamis, 13 Januari 2022 malam.
Dia tercatat menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut.
“Pelaku diamankan tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah ruas jalan di Banguntapan,” kata dia Jumat, 14 Januari 2022.
BACA JUGA: Kapan KJP Plus Februari 2022 Cair: Aman, Sudah Dimutasi Sejak 22 Desember
Menurut dia Polda DIY membantu penangkapan yang dilakukan oleh Polda Jatim.
Operasi penangkapan dipimpin oleh Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi.
“Pada saat ditangkap, pelaku tidak ada perlawanan,” kata Yuliyanto.
HF kemudian dibawa ke Polsek Banguntapan Bantul untuk interogasi yang dilakukan oleh Polda Jatim.
Selanjutnya HF dibawa ke Jatim untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sosok HF diketahui lahir di Wonosobo dan lama tinggal di luar Pulau Jawa.
HF pernah tercatat sebagai mahasiswa sebuah kampus negeri di Yogyakarta, namun drop out pada 2014.
Selanjutnya dia menyelesaikan studi S-1 di kampus lain dan melanjutkan S-2 di kampus yang pernah mengeluarkannya.
BACA JUGA: Cara Unduh Video Youtube dan Ubah jadi MP3 Musik Tanpa Aplikasi
Informasi lain dia saat ini belum membayar uang kuliah.
Sebelumnya viral video yang memperlihatkan seorang lelaki berjenggot yang disebut sebagai relawan menendang sesajen di Desa Sambersari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.
Video lelaki berjenggot menendang sesajen di Lumajang itu viral di media sosial terutama Twitter dan Instagram.
“Janganlah berlaku sombong dengan tidak menghormati kearifan lokal, adat dan budaya lainnya. Kejadian di Sumbersari, Lumajang. #erupsisemeru.”
“Masyarakat Sumbersari, Lumajang habis mengadakan acara sedekah desa dan ruwatan untuk memohon keselamatan dari bencana tapi diperlakukan seperti ini.”
BACA JUGA: Ini Kisah Sukses Peserta Kartu Prakerja, Beneran Gak Mau Ngikutin?
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq meminta pria tersebut ditangkap.
“Saya minta semua teman-teman, baik aparat maupun relawan di sana untuk mencari, dari mana orang itu, atau identitasnya siapa itu, dari kelompok mana itu,” kata Bupati Lumajang di Gedung Grahadi usai Muswil IKA PMII Jatim, Minggu 9 Januari 2022.
Menurut Bupati Thoriqul Haq, penendang sesajen tersebut harus dicari untuk mengklarifikasi tindakannya agar tak mengganggu masyarakat Lumajang yang saat ini damai.
Penendang Sesajen Gunung Semeru, Ditangkap di Bantul, Asli Wonosobo, Belum Bayar Uang Kuliah