TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Paus Fransiskus, yang tiba di Jakarta pada Selasa (3/9), hari ini, Jumat (6/9) akan meninggalkan Indonesia menuju Papua Nugini.
Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan.
Terakhir, pemimpin umat Katolik dunia itu –yang juga Kepala Negara Vatikan– Paus Fransiskus hadir di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis sore, disambut meriah oleh sekitar 87.000 umat Katolik yang hadir guna mengikuti ibadah misa. Gelaran ibadah misa bersama Paus Fransiskus itu dijadwalkan dimulai pada 17.00 WIB.
“Viva il Papa, Viva Papa Francisco (Hidup Paus, Hidup Paus Fransiskus),” begitulah yang diteriakkan oleh para jemaat yang hadir. “Jadilah pembangun harapan,” kata Paus Fransiskus kepada lebih dari 100.000 umat yang berkumpul dalam Misa Kudus di GBK Jakarta, saat kunjungan tiga harinya ke negara mereka berakhir.
“Dibimbing oleh sabda Tuhan,” katanya dalam homilinya, “Saya mendorong kalian untuk menabur benih kasih, dengan percaya diri menapaki jalan dialog, terus menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati kalian… dan menjadi pembangun persatuan dan perdamaian.”
“Janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian! Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan!,” seru Paus Fransiskus dalam gelaran Misa Kudus di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9). “Dan ingatlah, bahkan ketika kamu tidak menuai apa-apa, jangan pernah lelah menabur,” ucapnya mengutip perkataan Santa Teresa.
“Dibimbing oleh sabda Tuhan,” katanya dalam homilinya, “Saya mendorong kalian untuk menabur benih kasih, dengan percaya diri menapaki jalan dialog, terus menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati kalian… dan menjadi pembangun persatuan dan perdamaian.”
Pesan lain yang teramat mendasar bagi bangsa Indonesia, juga sangat penting. “Pertama, selalu lihat sesuatu secara mendalam, karena hanya di sanalah anda dapat menemukan apa yang menjadi persamaan dalam sebuah perbedaan,” katanya saat menghadiri pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis.
- BACA JUGA: Ini Deklarasi Istiqlal yang Ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal
Paus Fransiskus mengungkapkan pendapatnya dengan mengkiaskan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta.
Pesan kedua, menjaga ikatan antar-umat beragama. Dia mengiaskan dengan Terowongan Silaturahmi yang dibangun untuk menghubungkan satu sisi ke sisi lainnya yang saling berbeda.