Jumat, 17 Mei 2024

Situasi Harga Pangan Rabu (11/10) Kata Badan Pangan Mulai Turun

Pemerintah berencana menambah jumlah importasi beras  1,5 juta ton.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Panel Harga Pangan menginformasikan harga beras di tingkat kosnumen rata-rata nasional mulai memperlihatkan tren menurun.

Panel Harga Pangan NFA per 9 Oktober 2023, misalnya, mencatat, di tingkat konsumen rata-rata nasional harga beras medium Rp13.298/kg, tertinggi berada di Papua Rp 15.975/kg dan terendah berada di Kalimantan Selatan Rp12.079/kg.

Penurunan terbesar harga beras medium ada di Zona I Rp12.906/kg (turun -2,98% dibanding hari sebelumnya dan -2,61% dibanding pekan sebelumnya), sementara untuk beras premium Rp14.983/kg (turun -4,68% dibanding hari sebelumnya dan -4,25% dibandingkan bulan sebelumnya).

Di tingkat produsen rata-rata nasional harga gabah kering panen Rp6.670/kg, turun -0,30% dibanding hari sebelumnya. Gabah kering panen Rp 7.540/kg dan beras medium Rp12.260/kg. Harga tertinggi beras medium tingkat penggilingan berada di Sumatera Barat (Rp13.390/kg) dan terendah berada di Banten (Rp 11.040/kg).

Baca Juga



Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penurunan harga beras medium ini seiring dengan mulai terpenuhinya permintaan dan kebutuhan beras di pasar, salah satunya stok Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta yang secara bertahap mulai tercukupi.

“Simple saja, dengan terpenuhinya permintaan pasar artinya kebutuhan masyarakat tercukupi, dan kita harapkan harga beras terkendali,” ujar Arief (10/10/2023).

Meskipun masih di bawah angka 35 ribu ton, dari pantauan Tentangkita.co, stok beras di PIBC Jakarta mulai kembali normal, meningkat dari 25 ribu ton menjadi 30 ribu ton.

Di PIBC  harga beras IR64 sudah turun 11% ke angka Rp11.200/kg, dan diperkirakan akan kembali turun seiring dengan peningkatan stok beras medium di PIBC Jakarta.

BACA DEH  Kemenkumham Buka Pendaftaran Calon Taruna, Ini Syaratnya

Selain memenuhi pasokan beras SPHP ke pasar-pasar, Arief yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Plt Menteri Pertanian mengatakan, langkah strategis lainnya ialah menggelontorkan beras komersil milik Perum Bulog ke pelaku usaha penggiling padi.

Menurutnya hal ini dapat mempercepat proses distribusi beras dan mendorong terpenuhinya kebutuhan beras.

Di samping itu, pemerintah juga terus menggelontorkan bantuan pangan beras untuk 21,353 juta masyarakat berpendapatan rendah untuk menjaga daya beli masyarakat yang pada akhirnya turut menekan fluktuasi harga beras.

Per tanggal 9 Oktober 2023, realisasi penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua untuk bulan September 2023 telah mencapai 200 ribu ton atau 99,62%.

Baca Juga



Sementara itu, untuk menjaga stok CBP tetap terjaga, pemerintah berencana menambah jumlah importasi beras  1,5 juta ton.

Arief mengatakan, penambahan impor tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi penurunan produksi akibat dampak El Nino.

Impor tersebut juga dilakukan untuk mengamankan stok CBP yang saat ini juga terus dinamis penyalurannya mengintervensi stabilitas beras di pasaran.

Adapun per hari ini, stok CBP yang ada di Bulog mencapai 1,6 juta ton.  Penyaluran Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)  mencapai 814 ribu ton. Dengan penambahan impor beras untuk CBP tersebut, diperkirakan cukup hingga akhir tahun 2023.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Pelajar Di DKI Dilarang Gelar Perpisahan Di Luar Kota

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Pelajar dari semua sekolah di ibu kota Jakarta dilarang menggelar acara perpisahan di luar kota menyusul...