Kamis, 2 Mei 2024

Nyamuk Dengue 5 Kali Lebih Ganas Saat Musim Panas, Begini Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)

Gejala-gejala infeksi dengue yang sering terjadi adalah demam mendadak tinggi selama 2 sampai 7 hari, muka memerah, sakit kepala, mual kadang muntah, sakit perut, sakit tulang, kalau orang dewasa sering terjadi ngilu pada tulang sendi, nyeri otot.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Nyamuk dengue lebih ganas pada musim panas sehingga kasus penyakit deman berdarah dengue (DBD) cenderung tinggi saat El Nino. Silakan simak gejala DBD dalam artikel ini ya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Imran Pambudi, MPHM, menyebutkan data kasus demam berdarah dengue (DBD) memperlihatkan sejak 1968 terjadi peningkatan kasus saat El Nino.

Berdasarkan penelitian, nyamuk dengue memang menjadi lebih ganas pada saat suhu tinnggi.

“Jadi frekuensi dia (nyamuk) menggigit itu akan meningkat 3 sampai 5 kali lipat pada saat suhunya meningkat di atas 30 derajat,” ujar dr. Imran pada konferensi pers ASEAN Dengue Day, Senin 12 Juni 2023 di Jakarta seperti dilansir laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Pada tahun ini, dr Imran mengimbau semua pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran DBD karena fenomena cuaca El Nino bisa berlangsung kapan saja.

BACA JUGA: Daftar Lengkap Link Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2023: Silakan Cek 20 Juni Mulai Pukul 15.00 WIB

Bahkan, bukan hanya saat suhu cuaca tinggi, pada musim hujan pun kita perlu waspada karena banyak muncul genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk dengue.

Data Kemenkes memperlihatkan bahwa sampai dengan November 2022 kasus DBD selama 10 terakhir memperlihatkan kenaikan setiap bulan November dan mencapai puncaknya pada Februari dan Maret.

Selanjutnya pada Maret—April kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai mengalami penurunan.

“Ini hubungannya dengan siklus musim hujan. Jadi kalau musim hujan itu karena ada genangan air maka kasusnya meningkat dan ini terjadi setiap tahun seperti ini,” ungkap dr. Imran.

Saat ini, pemerintah memiliki strategi penanggulangan DBD dengan penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan. Penguatan surveilans tinggi yang komprehensif serta manajemen Keadaan Luar Biasa (KLB) yang responsif.

Pemerintah juga mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi untuk mencegah terjadinya DBD, terutama dalam pemberantasan sarang nyamuk.

BACA JUGA: MUI Investigasi Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang dari Sisi Akidah Pertengahan Juni

Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan 3M plus yaitu pertama menguras dan menyikat, kedua menutup tempat penampungan air, ketiga memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.

Perlu juga langkah selanjutnya yakni bagaimana mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengue seperti menanam tumbuhan pengusir nyamuk.

Tidak Dianjurkan Fogging

Pemberantasan nyamuk tidak dianjurkan dengan fogging, sebab fogging hanya berdampak sesaat. Efeknya kadang-kadang malah merugikan kesehatan manusia.

Fogging sangat mencemari lingkungan dan akhirnya mencemari manusia. Fogging juga dapat membuat nyamuk malah menjadi resisten atau kebal.

“Saatnya meminimalkan penggunaan fogging. Yang harus dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk yang harus dilakukan secara massal, berkesinambungan dan kalau endemis, ini harus dilakukan sepanjang tahun,” ucap dr. Imran.

Cara pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah melalui vaksin dengue. Hal ini menjadi salah satu intervensi yang efektif dalam penanggulangan dengue di Indonesia. Saat ini ada dua jenis vaksin yang sudah mempunyai izin edar dari BPOM dan beredar di pasaran, antara lain vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga.

BACA JUGA: Dinsos DKI Kasih Info Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan KPARJ Tahap 2 Tahun 2023 Kapan Cair

Meskipun sudah ada izin edar dari BPOM, lanjut dr. Imran, Kemenkes secara program bekerja sama dengan Direktorat Imunisasi dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk memasukkan vaksin ini ke dalam vaksin program atau imunisasi dasar lengkap.

Dokter Spesialis Anak RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K) mengatakan infeksi dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina. Dia membutuhkan darah untuk dihisap supaya bisa bertelur.

“Masa inkubasi 5 hingga 10 hari, rata-rata 7 hari sejak gigitan nyamuk sampai timbul gejala. Biasanya nyamuk tersebut mengigit di saat terang mulai jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi dan menjelang sore jam 15.00 sampai 17.00. pada jam tersebutlah nyamuk paling aktif mengigit,” tutur dr. Karyanti.

Gejala-gejala infeksi dengue yang sering terjadi adalah demam mendadak tinggi selama 2 sampai 7 hari, muka memerah, sakit kepala, mual kadang muntah, sakit perut, sakit tulang, kalau orang dewasa sering terjadi ngilu pada tulang sendi, nyeri otot.

BACA JUGA: Abdel Universe Show: Satu-satunya di Dunia Stand Up Comedy Diawali Tausiyah Mamah Dedeh, No Debat!

Kemudian diare, bintik-bintik merah pada kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, buang air besar (BAB) berdarah, kemudian tangan dan kaki dingin dan lembab, lemah, tidur terus.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

KLJ, KAJ, KPDJ Januari-Februari Tahap 2 Dan Maret, April 2024 Cair Mei, Tunggu Verifikasi Kata Dinsos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Penyaluran Bansos KLJ,  KPDJ, dan KAJ Tahap 2 , Maret dan April 2024 masih diharapkan untuk...