Rabu, 4 Desember 2024

Quraish Shihab: Boleh Ucapkan Natal asal Akidah Terjaga

Hot News

TENTANGKITA, JAKARTA — Polemik hukum bagi muslim yang memberikan ucapan selamat Natal dari seorang selalu menjadi polemik tiap tahun.  

Profesor Quraish Shihab, ulama ahli tafsir menyatakan pendapatnya tentang polemik hukum mengucapkan selamat Natal oleh muslim. 

Menurut Quraish Shihab, selama akidah terjaga, boleh saja muslim mengucapkan selamat Natal bagi umat kristiani.

Menurut Quraish Shihab, Al Quran-lah yang pertama kali mengucapkan selamat Natal. 

Dia mengutip Surat Maryam ayat 33. 

وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.

“Selama akidah terjaga, mau mengucapkan selamat Natal sampai keriting tetap saja boleh,” ujar dia dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di platform berbagai video, Youtube. 

“Kita tetap percaya bahwa dalam akidah kita Isa itu bukan anak Allah, melainkan rasulnya,” tambah dia. 

Perdebatan ini menurut dia hanya terjadi di kawasan Asia Tenggara. 

Di Mesir kata dia, Grand Syekh Al Azhar berkunjung memberikan ucapan selamat (Natal). 

Kita, sebagai muslim, menurut dia ikut bergembira dengan kegembiraan mereka, namun tidak mengganggu akidah. 

Kita hidup damai, “Laqum dinuqum waliyadin”, kata dia. 

“Saya tidak setuju dengan pendapat yang melarang (muslim memberikan ucapan selamat Natal) itu terlalu sempit,” ujar dia. 

Dia mengilustrasikan bahwa gunung, tumbuhan mempunyai bentuk yang beragam. 

Demikian juga manusia, rambut boleh sama hitamnya, namun hati dan pikiran tidak mungkin sama. 

Bebas Berkelompok tapi Tidak Boleh Berkelahi

Varian Omicron Makin Dekat: Malaysia, Singapura Konfirmasi Kasus Pertama 

Al Quran, menurut dia memberikan kebebasan bahwa manusia boleh berkelompok-kelompok, namun tidak boleh berkelahi atau berselisih. 

BACA DEH  Quick Count Pilkada 2024: Ini Hasil Sementara di 7 Provinsi

“Sebenarnya Allah mau kita berbeda, tapi dia tidak mau kita bertengkar,” ujar dia. 

Jika Allah berkehendak kita sama, maka diputuskan bahwa Al Quran tidak boleh mengandung penafsiran yang berbeda-beda. 

 Ayat Al Quran menurut dia membawa konsekuensi pemahaman yang berbeda-beda. 

Bermacam orang bisa memahami (Al Quran) dengan versinya masing-masing. 

“Semuanya bisa saja benar, dan semua bisa salah. Tuhan memberikan kepada setiap orang yang mempunyai otoritas untuk memberi pendapat, bahwa walaupun salah tetap mendapatkan pahala,”ujar dia.

“Jadi ada Syafii, Malik, ada syiah, ada salafi dan sebagainya. Kita jangan berkelahi. 

“Al Quran itu seperti hidangan ilahi, semakin kaya orang semakin beragam hidangannya. Apakah anda marah kalau anda undang saya dengan menyiapkan teh dan kopi.

“Kalau saya pilih teh anda tidak marah, kalau ada yang memilih kopi silahkan,” ujar dia. 

Selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar, sebagai titik temu, itu tidak masalah. 

“Yang salah kalau anda memaki saya, anda kafirkan saya. Karena yang kafir dalam Islam itu yang tidak percaya rukun iman.”

Perbedaan Fiqih Tidak Usah Dipersoalkan 

Ngaji Buya Yahya: Keutamaan Salat Subuh dan Ashar, Dijamin Masuk Surga

Jika hanya berbeda soal fiqih dan pandangan maka hal itu seharusnya tidak dipersoalkan, ujar Quraish Shihab. 

Menurut Quraish Shihab, masyarakat kita tidak memahami agamanya dengan baik. Karena ulama kita tidak mampu menjelaskannya pada mereka dengan baik. 

Menurut dia,  ada di antara para ulama berkata bahwa hanya satu yang benar. Padahal mestinya diajarkan dalam rincian ajaran agama itu bisa bermacam-macam yang benar. 

Itulah sebabnya, Quraish Shihab lebih percaya ada riwayat yang berkata bahwa, “akan terbagi umatku menjadi 73 golongan, semua masuk surga kecuali satu.” 

BACA DEH  QUICK COUNT PILKADA DKI 2024: Hasil Hitung Cepat LSI Denny JA, Pram-Doel Unggul Tipis

Bukan riwayat yang menjelaskan bahwa, “semua masuk neraka kecuali satu”. 

“Guru saya, Syech Abdul Halim berkata bahwa hanya semua masuk surga kecuali satu. Jadi kita semua masuk surga ramai-ramai meski berbeda. Itu yang diajarkan oleh ulama,” ujar dia.

Simak, Ini Silang Pendapat Soal Muslim yang Mengucapkan Selamat Natal 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kompolnas: Penempatan Polri di TNI Khianati Reformasi

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Gagasan penempatan Polri di bawah TNI mengkhianati cita-cita reformasi. Pemisahan itu merupakan hasil dari gerakan reformasi...