TENTANGKITA.CO-Waduh, rupiah bakal redominasi oleh Bank Indonesia? Itu berarti, uang Rp1.000 bakal menjadi Rp1. Benarkah?
Perry Warjiyo, Gubernur BI sudah memperhatikan desain, tahapan, hingga langkah-langkah menuju transisi ini. “Tapi tentu saja keputusan ini perlu timing yang tepat,” katanya, Kamis, 22 Juni 2023.
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.992 per dolar AS pada Jumat (23/6) pagi. Rupiah melemah 51 poin atau 0,34 persen dari perdagangan sebelumnya.
BACA Juga: Harga Emas Jumat (23/6) Anjlok, Ini Daftar Harganya
Kalau nilai tukar rupiah berkurang, maka nilai uang bantuan sosial bakal turun. Misal program Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), & Bansos Rastra/ Bantuan Pangan Non Tunai.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024 yang salah satunya menjelaskan tentang Rancangan Undang-undang tentang Redenominasi Rupiah.
Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
BACA JUGA:Masih Ada Waktu, Ini 7 Hal yang Bisa Kalian Tunaikan di 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, redominasi itu artinya penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengubah nilai tukarnya. Tujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
Tujuan utama redenominasi adalah menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam transaksi serta efektif dalam pencatatan pembukuan keuangan.
BACA JUGA:Kemenag Bantah Ridwan Kamil: Tidak Ada Aliran Dana ke Pesantren Al Zaytun, Yang Ada BOS
Dalam riset berjudul Prospects of Redenomination Implementation in Indonesia, (Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 2015:115), pecahan mata uang rupiah saat ini merupakan pecahan mata uang terbesar ketiga di dunia setelah Zimbabwe dan Vietnam. Untuk kawasan Asia Tenggara, pecahan Rp100.000 saat ini merupakan pecahan uang terbesar kedua setelah Dong Vietnam dengan denominasi 500.000.