Sabtu, 4 Mei 2024

Nautic Coffee, Nuansa Pantai di Tengah Kota Jakarta

Oleh pemiliknya, Samara Malinda Hutabarat, semua detail benar-benar diperhatikan dan dikaitkan dengan tema kelautan.

Hot News

TENTANGKITA.CO — Bagi mereka yang melintas di jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat di tahun 1980-an pasti mengetahui Bioskop Gita Bahari, yang menjadi ikon pada dekade tersebut.

Di tahun 2000 bisokop tersebut berubah menjadi komplek perkantoran dan pertokoan dengan nama yang sama dan dikelola oleh Inkopal (Induk Koperasi Angkatan Laut).

Pada bulan Agustus 2023 di lokasi tersebut telah dibuka sebuah kedai kopi yang sangat unik, tematik dan berbeda dengan kedai kopi pada umumya. Kedai kopi tersebut dinamai Nautic Coffee. Sebagaimana namanya, kedai kopi ini mengangkat tema Nautic atau kelautan atau kebaharian.

Posisi Nautic Cofee memang berada di sudut sebelah dalam dari komplek Perkantoran dan Pertokoan Gita Bahari, sehingga tidak dapat terlihat langsung bagi pengendara yang melintas di jalan Kramat Raya.

Namun apabila kita telah memasuki area tersebut, maka kita akan terkesima, merasakan perubahan suasana Kota Jakarta berganti menjadi  nuansa pantai.

Pengunjung akan disambut dengan mercusuar di sudut pantai, dengan pasir putih, hamparan karang dan kerang lengkap dengan reling layaknya suasana pantai dan pelabuhan.

Sudah barang tentu, payung dan kursi pantai dan ‘beach hut’ menjadi bagian dari nuansa pantai tersebut. Terlebih dari itu, Papan Selancar yang dihiasi dengan nama kedai kopi; Nautic Coffee dan perahu serta jaring-jaring nelayan dan “hammock’ menambah suasana menjadi lebih artistik.

KEHIDUPAN DI ATAS KAPAL

Apabila kita mengunjungi Nautic Coffee pada saat sore atau malam hari, suasana pantai ini bahkan terkesan sangat romantis, akibat efek pendaran lampu di setiap sudutnya.

Bagian dalam ruangan Nautic Coffee, tidak kalah uniknya. Para pengunjung dibawa ke alam para pelaut dan merasakan tradisi serta kehidupan di atas kapal.

Interior Nautic Cofee didesain secara detil penuh makna, memperkenalkan para pengunjung dengan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan di atas kapal, muai dari lonceng, kemudi kapal, dayung, jangkar dan bendera-bendera nautik yang biasa digunakan oleh para pelaut di seluruh dunia.

Oleh pemiliknya, Samara Malinda Hutabarat, semua detail benar-benar diperhatikan dan dikaitkan dengan tema kelautan.

Jika di kedai kopi lainnya masih berupaya untuk mengupayakan kedai kopinya agar bersih dan higienis, maka Nautic Coffee telah melampaui hal tersebut bahkan berada pada level yang lebih daripada itu.

Selain memperhatikan higienis makanan dan minuman serta kebersihan dan kenyamanan lingkungan, sesuai dengan temanya, pernak-pernik kelautan selalu disisipkan di setiap bagian Nautic Coffee.

Hal ini bisa dilihat dari dekorasi washtaffel yang memadukan lampu, porthole dan tross kapal. Bahkan hingga toilet dan coaster pun mendapat sentuhan artistik dengan tema kelautan. Demikian pula dalam penamaan makanan yang dikaitkan dengan istilah istilah kelautan.

Setelah dimanjakan dengan nuansa kelautan, para pengunjung akan merasakan  kenikmatan sajian dari barista berupa racikan kopi yang sangat nikmat dilengkapi pula dengan suguhan makanan yang membuat para pengunjung akan berjanji dalam hati untuk mengunjungi Nautic Coffee kembali di kemudian hari.

Salah satu sajian makanan yang menjadi favorit para pengunjung adalah Singkong Goreng, Bento dan Katsu Bowl. Nautic Coffee juga memiliki menu minuman tanpa kopi, di antaranya Lychee Tea dan Strawberry Yakult.

Menikmati nuansa Nautic Coffee sangat  nyaman  baik bagi mereka yang ingin sekedar meluangkan waktu kosong, berbincang ringan hingga membahas urusan kantor, juga bagi mereka yang ingin mengerjakan kerjaan kantor maupun kuliah, mengetik dengan laptop atau menulis dan membaca buku.

Bagi mereka yang datang bersama sama teman dan keluarga, Nautic Coffee juga merupakan tempat yang cocok karena disediakan alat-alat permainan seperti dart, kartu remi dan domino, catur, monopoli, otello, dan lain lain.

Pada saat weekend, biasanya kita enggan ke suatu tempat karena sedikitnya ketersediaan ruang parkir. Hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, karena tersedia lahan parkir yang relatif luas bahkan bebas parkir.

Tempat ini benar-benar menjadi tempat yang sesuai untuk melepas lelah, mengganti suasana rutinitas sehari-hari baik bagi mereka yang bekerja, mahasiswa dan pelajar serta tempat berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.

Keramahan barista dan pelayan akan membuat kita menjadi betah dan terlupa bahwa waktunya sudah mendekati jam 22.00 saatnya Nautic Coffee untuk tutup.

Pemilik kedai kopi ini pun memiliki selera humor yang baik, terlihat dari sign yang tertulis pada pantai “Beach closed at 22.00 due to Sharks dinner time”.

Tak heran jika Komedian Abdel Achrian menyempatkan diri untuk hadir dan ikut bernyanyi bersama band akustik di pantai Nautic Cofee tersebut.

Cing Abdel, begitu komedian itu biasa disapa, bahkan mencoba langsung untuk menjadi barista dengan dipandu oleh Samara. Selain Cing Abdel, beberapa nama yang sempat melakoni Barista Yourself antara lain Deputi bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Dr Yulius.

Memang untuk pengunjung tertentu, Samara menggelar ajang Barista Yourself sehingga mereka bisa merasakan sendiri meracik kopi.

“Barista is not just a job. It’s an adventure,” begitu kalimat yang dipajang Samara di akun Instagram Nautic Coffe, @nautic_coffee.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Uber 2024: Indonesia Ke Final, Penantian 16 Tahun Usai

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Penantian 16 tahun berakhir. Tim Piala Uber Indonesia melangkah ke final setelah di semifinal menundukkan Korea...