Rabu, 11 Desember 2024

Tips Mengelola Keuangan Bagi Pelaku UMKM agar Bisnis Bisa Langgeng

Lebih dari itu, manajemen keuangan yang tertata dengan baik bisa menjadi acuan dalam mengambil keputusan yang tepat bagi UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.

Hot News

 

TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Salah satu faktor utama yang menjadikan usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa melanggengkan kegiatan bisnis mereka adalah terkait dengan bagaimana mereka mengelola keuangan yang terencana dan detail.

Namun, justeru kemampuan mengelola keuangan menjadi persoalan klasik yang dihadapi para pelaku UMKM dari waktu ke waktu. Manajemen keuangan yang baik menjadi faktor penting agar UMKM dapat bertahan di tengah berbagai risiko bisnis yang sulit diprediksi.

Terlebih lagi ketika penjualan produk UMKM tengah mendapat tekanan pada masa-masa sulit misalnya. Ketidakmampuan mengelola keuangan dapat berakibat fatal terhadap keberlangsungan kegiatan pelaku UMKM.

Untuk itu, perlu perhatian khusus dan waktu tersendiri untuk memperbaiki sistem pengelolaan keuangan sehingga bisnis bisa bertahan dan terus menguntungkan dalam waktu panjang.

Berbicara tentang pengelolaan keuangan sejatinya tidak melulu berbicara mengenai arus keluar masuk uang kas secara rinci. Lebih dari itu, manajemen keuangan yang tertata dengan baik bisa menjadi acuan dalam mengambil keputusan yang tepat bagi UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.

Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, pelaku UMKM dapat memanfaatkan alat dan aplikasi pengelolaan keuangan—bahkan ada yang tersedia secara gratis.

Nah, sekarang mari kita simak beberapa tips untuk para pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usaha mereka secara lebih baik seperti yang dilansir laman Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM), kemenkopukm.go.id:

  1. Menetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas

Menentukan tujuan keuangan sangat penting. Ketika pelaku UMKM memiliki tujuan yang jelas, akan lebih mudah untuk mengelola dana dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

Tujuan yang spesifik membantu dalam merancang strategi untuk mencapai target keuangan. Misalnya, apakah tujuannya untuk memperluas usaha, menambah karyawan, atau membeli peralatan baru? Dengan mengetahui tujuan, Anda bisa lebih fokus dan terarah dalam mengelola keuangan.

  1. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pelaku UMKM adalah mencampur aduk keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Hal ini bisa menyulitkan dalam memantau kesehatan finansial bisnis. Buatlah rekening bank terpisah untuk usaha Anda.

Dengan catatan keuangan yang terpisah, Anda bisa lebih mudah melihat arus kas, mengidentifikasi laba, dan mengatur pengeluaran. Ini juga membantu dalam membuat laporan keuangan yang akurat.

  1. Mengelola Pemasukan, Pengeluaran, dan Utang dengan Bijak

Mengelola pemasukan dan pengeluaran dengan bijak sangat krusial. Catat semua pemasukan dan pengeluaran secara rinci. Buat anggaran bulanan untuk memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pemasukan.

Hindari utang yang tidak perlu, dan jika harus berutang, pastikan Anda memiliki rencana pembayaran yang jelas. Pertimbangkan untuk menggunakan software akuntansi sederhana untuk membantu mengelola keuangan bisnis.

  1. Pelaksanaan yang Tepat dan Monitoring Keuangan Secara Rutin

Setelah menetapkan rencana keuangan, penting untuk melaksanakannya dengan konsisten. Pantau kinerja keuangan bisnis secara rutin. Buat laporan keuangan bulanan untuk melihat apakah tujuan keuangan tercapai.

Evaluasi laporan keuangan ini untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan memonitor keuangan secara berkala, Anda bisa mengambil tindakan korektif lebih cepat jika ada masalah.

  1. Bangun Fondasi Bisnis yang Kuat dan Terlindungi

Melaksanakan evaluasi keuangan secara rutin dan manajemen keuangan yang terstruktur, maka diperlukan membangun fondasi bisnis yang kuat guna menopang semua risiko bisnis yang tidak terprediksi seperti kerugian akibat pihak ketiga, bencana atau pandemi virus.

Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan untuk melindungi bisnis adalah menyiapkan dana darurat. Alokasi dana ini bisa disisihkan dari laba bersih dari bisnis yang sudah berjalan.

Kumpulkan dan cicil dana darurat untuk dibekukan dengan tujuan dana cadangan saat bisnis mengalami keadaan darurat. Anda bisa bekerja sama dengan koperasi atau lembaga asuransi resmi yang menawarkan jasa penggantian modal pada bisnis yang alami bencana.

Jadi, yuk segera siapkan pengelolaan keuangan sehingga bisnis UMKM kalian yang lebih berkembang. Semoga berhasil.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Penyaluran KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 4 2024 Segera, Info Ada Di Sini

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Calon penerima Bansos dari Pemprov DKI lewat KLJ, KAJ, dan KPDJ tahap 4 --Oktober, November, Desember--...