Minggu, 15 Desember 2024

SERIAL UMKM (2): Memahami Kebutuhan Konsumen

Penting bagi UMKM untuk melakukan penelitian pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen. Dengan memahami pasar target mereka, UMKM dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Banyak kalangan menilai UMKM di Indonesia lemah. Itu dibuktikan oleh sikap pemerintah yang kerap  menjadikan mereka objek perlindungan dalam era perdagangan bebas.

“KemenkopUKM akan memastikan pelindungan terhadap produk koperasi dan UMKM menjadi prioritas utama,” kata Deputi Bidang Usaha Kecil & Menengah KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman.

Tak hanya itu. “Ibarat kapal besar, pengembangan UMKM di Tanah Air memerlukan navigasi canggih yang didukung teknologi terkini untuk memandu arah dan sebagai pedoman agar dapat mencapai tujuan dengan baik,” kata Untuk itulah Sekretaris Kementerian Koperasi dan
UKM (SesmenkopUKM), Arif Rahman Hakim.

Entah sudah berapa banyak pelaku UMKM di Indonesia yang tutup alias gulung tikar. Berdasarkan pernyataan Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) saja, pada tahun 2021, sebesar 30 juta usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mengalami kebangkrutan akibat pandemi Covid-19.

Lalu, apa upaya yang layak agar UMKM mampu bertahan dan tumbuh menjadi pemain besar? Sebab peran UMKM diakui banyak pihak sangat pentng dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. ”Kontribusi terhadap PDB (produk domestik bruto) ekonomi kita 61 persen. Sangat besar sekali dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM 97 persen. Sebuah angka yang sangat besar sekali,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 secara hibrida, di Jakarta, belum lama ini.

BACA JUGA: Serial UMKM (1): Sulit Berkembang? Inilah Kiat Jitu

Bagi pelaku UMKM, ini kerap diingatkan, agar menciptakan usaha yang bertahan dalam segala kondisi.  Caranya membaca kebutuhan (trend) pasar.

Ini penting sehingga usaha yang digarap adalah produk yang berna-benar dibutuhkan dan dicari pasar. Kita tak lagi membuka usaha atas dasar kagetan. Melihat pasar disesaki pedagang tertentu, kita pun ikut masuk.

Ambil contoh adalah usaha takjil. Setiap kali bulan puasa mereka tumbuh seperti jamur di musim hujan. Tak jarang, dalam jarak satu kilometer, kita melihat sisi jalan disesaki para penjual takjil. Mereka tak mengetahui berapa  banyak kebutuhan takjil saat bulan puasa.

Apa lacur? Tak semua pedagang takjil itu menikmati keuntungan yang memadai. Akibatnya, kerap terlihat, tahun ini menjual takjil, tetapi pada Ramadan berikutnya sudah tak lagi jualan.

BACA JUGA: KUR Syariah Pegadaian 2024, Simulasi Cicilan dan Syarat-syarat, Cocok untuk Kembangkan UMKM

“Tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam bersaing dengan perusahaan besar, memerlukan pendekatan pemasaran yang efektif dan inovatif untuk mencapai kesuksesan,” kata  Kristiana Sri Utami, S.E., M.M, Wakil Dekan (WD) I Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM).

“Penting bagi UMKM untuk melakukan penelitian pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen. Dengan memahami pasar target mereka, UMKM dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran,” tambahnya.

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala AFF 2024: Preview Vietnam vs Indonesia, Marselino Absen

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Dua pesaing utama untuk gelar tahun ini akan saling berhadapan saat Vietnam dan Indonesia bertemu di...