Minggu, 28 April 2024

Ini Industri Kecil di Jepang yang Produksi Barang Paling Mahal di Dunia, Apa Saja? 

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Jepang dikenal penghasil barang-barang berkualitas tinggi, bukan saja industri otomotif yang merajai pasar dunia, tapi juga barang-barang lain. Inilah 3 industri kecil di Jepang yang memproduksi barang dengan harga sangat mahal di dunia.

Mengapa barang produk Jepang bisa dihargai sangat mahal, itu karena negara ini terkenal dengan produk-produk yang berkualitas tinggi.

Industri di Jepang punya standar kontrol kualitas yang sangat ketat dan menggunakan bahan baku berkualitas tinggi. 

Jepang juga negara yang punya sejarah panjang industri, sehingga mereka punya cara kerja yang sudah terbukti dari generasi ke generasi menghasilkan barang berkualitas. 

Tapi di sisi lain, Jepang juga negara yang sangat inovatif, perusahaan di negara itu tidak enggan untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan menciptakan produk-produk baru. 

Produk-produk Jepang dengan harga Mahal 

Pisau chef asal Jepang 

Pisau Takamura Jepang

Pisau chef buatan jepang terkenal di dunia karena desain dan daya tahannya yang unik. 

Salah satu pisau termahal di Jepang dibuat oleh Terukazu Takamura dari Desa Takefu, Prefektur Fukui   

Mengapa pisau chef buatan Jepang ini sangat mahal? 

Terukazu sudah berpengalaman 37 tahun membuat pisau koki di pabrik keluarganya di Echizen. Tiap pisau yang dihasilkan melewati 100 tahap produksi. 

Tidak cuma itu, seorang pembuat pisau di pabriknya membutuhkan latihan lebih dari 10 tahun. 

Dibandingkan dengan produk sejenis di Eropa, pisau buatan Jepang ini lebih ringan dan tajam. Para juru masak ini menyukai karena bisa memotong dengan tepat. 

Rata-rata harga pisau buatan Takamura ini berkisar ratusan dolar, tapi jika ada pesanan khusus bisa terjual hingga 15 kali lipat. 

Di website Takamura rentang harga antara USD150 hingga USD1053. Tapi masih ada tanda plus, sehingga dimungkinkan masih ada harga yang lebih mahal. 

Salah satu  pisau termahal yang diproduksi oleh toko tersebut dijual seharga USD6.900 atau sekitar Rp108 juta. 

Pembuatan pisau takamura jepang

Pisau yang baik, menurut Takamura terdiri tiga bagian penting, yaitu bahan, proses hammering atau pemukulannya, hingga gerinda atau pengasahannya. 

Takamura adalah pelopor pengrajin pisau yang menggunakan  baja tahan karat tertentu yang disebut “baja bubuk” berkecepatan tinggi. Awalnya dirancang untuk perkakas listrik, seperti gergaji dan bor, karena daya tahan dan kekuatannya . 

Namun 60 tahun lalu, ayah Terakuzu dan rekan-rekannya menemukan manfaat pisau dengan permukaan bertekstur yang disebut tsuchime, ini memungkinkan koki memotong bahan dengan cepat dan lebih efisien. Selain itu bentuk pisau menjadi lebih indah. 

Anda ingin cepat-cepat mendapatkan pisau Takamura, sabar dulu. Seorang koki profesional bahkan bisa menunggu bertahun-tahun hingga pesanannya jadi. 

BACA DEH  Cara Mudah Mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Dapatkan Lima Manfaat

Dengan kualitas dan waktu tunggu, pisau chef asal Jepang ini tetap bisa jadi barang mahal bertahun-tahun mendatang. 

Daging Wagyu Matsusaka 

sapi Matsusaka

Daging sapi Matsusaka ini salah satu komoditas asal Jepang yang sangat mahal. 

Sebuah restoran di Paris, Perancis menjual 100 gram daging ini seharga USD530 atau sekitar Rp8 juta.

Harga sapi-sapi ini bisa terjual lebih dari USD330.000 saat lelang atau sekitar Rp5 miliar. 

Di Tokyo sendiri, harga jual daging wagyu Matsusaka juga tidak pernah murah. 

Mahalnya daging sebanding dengan kelezatan daging sapi Matsusaka. Lemaknya sangat lembut, potongan daging terbaik memiliki titik leleh 12 derajat, 8 derajat lebih rendah dari daging sapi Kobe.

Untuk mendapatkan daging terbaik, para peternak di Matsusaka, prefektur Mie dengan susah payah memelihara sapi-sapi tersebut. Sapi-sapi itu dijaga agar bisa hidup lebih lama dari rata-rata masa hidup mereka dengan praktik modern dan kuno. 

Mengapa daging sapi Matsusaka menjadi yang paling mahal di dunia?

Sapi dengan kualitas terbaik adalah yang belum pernah beranak. Para petani yang lebih tua, memberi minum sapi tersebut dengan  bir untuk menambah nafsu makan. Saat sapi agak mabuk, nafsu makan mereka meningkat. 

Tap petani-petani muda ini tidak mempraktekkan cara ini lagi. Mereka sudah mempunyai racikan makanan yang tepat untuk membuat daging sapi peliharaan mereka menjadi yang terbaik. 

Untuk mencapai tekstur daging yang seperti marmer tapi yang lembut itu, sapi Matsusaka perlu makan yang banyak. Sapi Matsusaka dipelihara selama 30- 32 bulan, enam bulan lebih lama dibandingkan sapi hitam Jepang lainnya.

Biaya pemeliharaannya mahal, seperti pakan, pengaturan suhu, sirkulasi udara, dan pembersihan kandang secara berkala untuk menghindari lalat. 

Selama tiga- empat bulan pertama, sapi memakan rumput untuk mengembangkan sistem pencernaan yang kuat. Kemudian mereka secara bertahap beralih ke pakan konsentrat dan jerami padi untuk penggemukan. 

Sapi-sapi ini dijual dengan cara lelang, harga tertinggi yang pernah ada untuk salah satu sapi ini adalah 50 juta yen pada 2002. Lelang ini belum pernah mencapai harga yang rendah, rata-rata sekitar 20 juta yen.

daging sapi matsusaka

Saat dilelang, para peternak di Matsusaka memijat sapi mereka dengan alkohol agar sapi-sapi mereka terlihat mengkilap dan menarik. 

BMS 12 adalah kualitas marmer wagyu tertinggi di Jepang. Semakin kuat kualitas marmernya, semakin tinggi pula harganya. Untuk pelanggan di Tokyo, 100 gram sirloin berharga 10.000 yen atau sekitar Rp1 juta. 

Punya duit banyak bukan jaminan bisa mendapatkan daging sapi Matsusaka ini. Sebuah restoran di Perancis, perlu waktu satu tahun untuk mendapatkan akreditasi agar bisa memasukkan daging sapi Matsusaka dalam menu mereka. 

BACA DEH  KemenkopUKM Bantah Ada Aturan Larang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Dalam waktu setahun masa tunggu itu, mereka harus mempertahankan rating tinggi di Google. Selain itu mereka juga harus bisa menjamin tidak ada yang menyajikan menu wagyu Matsusaka dalam radius 840 meter. 

Restoran Marie Akaneya di Paris menjual potongan 100 gram dengan harga EUR360 atau sekitar Rp6 juta, sedangkan potongan paling premium yaitu tenderloin, dijual seharga EUR5.000  per kilogram atau Rp85 juta. 

Denim Jepang atau Japanese Denim 

Denim Jepang

Denim Jepang juga menjadi salah satu produk yang mahal. Di situs e-bay, satu celana berbahan denim Jepang dihargai USD2.000 atau sekitar Rp30 juta. Jeans Momotaro yang diwarnai dengan warna juga mendapatkan harga serupa. 

Denim Jepang dipercaya menggunakan warna indigo asli, bukan bahan sintetis sehingga harganya bisa mahal. Warna indigo ini berasal dari daun tanaman Indigofera.  

Asal kamu tahu, pewarna natural denim Jepang harganya 10 kali lebih mahal dibanding dengan warna sintetis. 

Mengapa denim Jepang berbeda dan begitu mahal? 

Momotaro adalah salah satu merek denim Kojima yang paling terkenal. Sebelum mereka membuat bahan denim dengan cara menenun, mereka terlebih dahulu harus mewarnai benangnya terlebih dahulu. 

Jeans termahal dari perusahaan ini diwarnai dengan tangan dengan warna nila alami. Indigo alami berasal dari daun tanaman Indigofera. Mewarnai kain dengan nila alami telah menjadi bentuk seni yang bernilai di Jepang selama berabad-abad.

Mewarnai jeans dengan cara ini tidak hanya membutuhkan waktu lebih lama; biayanya juga lebih mahal. 

Satu kilogram pewarna sintetis dapat berharga antara $4 dan $5, namun pewarna  alami mungkin harganya 10 kali lipatnya. 

Jeans yang masih dibuat dengan pewarna alami sering kali dianggap sebagai produk premium. Itulah salah satu alasan mengapa Momotaro bernilai lebih dari USD2.000.

denim jepang

Sebagian besar jeans lainnya memiliki permukaan yang halus, denim Jepang sedikit lebih kasar. 

Sebagian besar jeans Momotaro dibuat dengan alat tenun otomatis, namun untuk jeans berlabel emas termahal, tetap diproduksi dengan metode yang lebih tradisional yaitu dengan tangan, dengan alat tenun lama.

Perlu satu jam untuk menenun kain sepanjang 10 sentimeter saja. Meskipun proses ini menaikkan harga, upaya ekstra memberikan nuansa berbeda pada jeans. 

Alasan lain jeans ini mahal adalah cara jeans tersebut akhirnya dibentuk. Di Momotaro, semua jahitan dilakukan dengan tangan. Hal yang sama berlaku untuk menambahkan setiap paku keling tembaga

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Menunggu Racikan Shin Tae-yong, Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan yang Empat Kali Menang, Cetak 12 Gol Tanpa Pernah Kebobolan

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Timnas U-23 Indonesia harus meladeni tim super berat di semifinal Piala Asia U-23 tahun 2024 Qatar...