Kamis, 16 Mei 2024

Ternak Ayam Kampung Terintegrasi Maggot, Untung Besar Irit Biaya Pakan 

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Konsep ternak ayam kampung dengan kandang maggot di bawahnya, menarik untuk dicoba karena menguntungkan dan membuat ayam lebih aman dari penyakit. 

Dengan maggot di bawah kandang, ayam tidak bersentuhan langsung dengan kotoran sehingga lebih bersih, selain itu juga bisa mendapatkan pakan ayam yang mempunyai kandungan protein tinggi. 

Kita belajar dari kandang terintegrasi di di Desa Kalierang, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, milik Hardianto dari NZ BSF Farm. Dengan luas lahan mencapai 1.000 meter persegi sudah bisa memasok kebutuhan pasar di Wonosobo yang masih terbuka lebar. 

BACA JUGA:

“Dari segi bobot, ayam itu lebih bagus di kandang box, daripada yang sistem umbaran. Karena dengan sistem box itu kita satu kandang isi kurang lebih 30 ayam jadi ayam tidak begitu banyak bergerak ke sana sini,” ujar  Hardianton dalam sebuah video di Channel Youtube “Pecah Telur”. 

Sebelumnya budidaya ayam  ini hanya untuk bertahan hidup, setelah usaha sebelumnya berantakan dihantam pandemi Covid-19. Tapi kini budidaya ayam terintegrasi maggot ini malah jadi penghasilan pokok dan sudah berjalan lebih dari 4 tahun. 

“Kami melirik ayam kampung karena kebutuhan untuk pasar Wonosobo masih cukup luas. Ayam kampung juga punya daya tahan tubuh yang bagus, selain harganya lebih stabil,” ujar dia. 

Tapi begitu mencoba beternak ayam, ternyata biaya untuk pakan sangat besar, sehingga dia mulai mencari pakan alternatif. Saat itulah dia menemukan cara yaitu dengan mengambangkan azolla, sejenis tumbuhan paku air dan maggot.

BACA JUGA: 

Maggot
Maggot

“Biaya pakan itu hampir 70 persen dari total biaya operasional peternakan, sangat besar,” ujar dia. 

Karena azolla banyak memerlukan lahan, maka dia mengembangkan maggot sebagai pakan alternatif untuk ayam kampung. 

Magot menurut dia banyak mengandung protein dan lemak, sehingga bisa menambah nutrisi ayam dan menekan biaya pakan. 

BACA JUGA: 

Tapi hati-hati, jangan langsung memberikan maggot pada ayam, karena akan tertular bakteri poli. Sebaiknya rendam dahulu maggot selama 2 x 24 jam untuk membersihkannya baru kemudian bisa diberikan pada ayam. 

“Ayam itu kalau melihat maggot antusias sekali, dan bisa menghemat untuk biaya pakan ternak. Cita rasa daging ayam juga lebih gurih” ujar dia.  

Jadi ayam di peternakan ini menggunakan fur pabrikan, pagi hari setelah usia di atas 31 hari bisa diberikan maggot sebanyak 20 persen dari total pakan. Jangan terlalu banyak, karena bisa ayam mencret.

Demikian informasi ternak ayam kampung terintegrasi dengan maggot. Bisa kita coba, siapa tahu ini rejeki kita.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Prakiraan Cuaca Kota Jakarta, Kamis (16/5): Ada Hujan Badai?

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Prakiraan cuaca untuk Kota Jakarta, Kamis (16/5), memprakirakan, pada malam hari, kota ini akan diwarnai hujan...