TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi; Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, menembus angka 800 jiwa.
Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat Tahun 2025 di laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat pagi 5 Desember menyatakan korban jiwa mencapai 836.
Berikut ini rincian jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di Sumatra itu:
- Aceh: 325
- Sumatra Utara: 311
- Sumatra Barat: 200
Selain itu, sebanyak 509 orang masih dinyatakan hilang dan korban terluka mencapai 2.700-an orang akibat bencana yang berlangsung pada akhir November lalu.
Bencana banjir dan tanah longsor yang antara lain dipicu oleh hujan intensitas tinggi akibat Siklon Tropis Senyar, menurut BNPB, berdampak di 51 kabupaten dan merusakkan 10.500-an rumah.
Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat (Deputi 3), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan, mengunjungi lokasi terdampak bencana hidrometeorologi basah yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Kamis (4 Desember.
Adapun lokasi pertama yang dikunjungi adalah Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru. Di titik itu, Wakil Presiden RI melihat kondisi permukiman warga yang rusak dengan tumpukan material mulai dari tanah lumpur berpasir hingga batang-batang pohon dengan jumlah yang banyak.
Di lokasi yang sama, terlihat jalan lintas Padang Sidempuan-Sibolga yang terputus karena diterjang banjir bandang. Petugas gabungan sementara meletakkan batang-batang pohon besar sebagai jembatan darurat manusia setelah jalur tersebut muncul sungai yang terbentuk secara alami akibat banjir bandang.
Setelah kurang lebih 15 menit meninjau lokasi, Wapres Gibran kemudian mengunjungi para penyintas di posko pengungsian Desa Batu Hula, Kecamatan Batang Toru. Ratusan pasang mata yang telah menanti kehadiran orang nomor dua di republik ini pun menyalami satu persatu.
Pada kesempatan itu, Wapres menyampaikan rasa duka cita atas musibah yang terjadi akibat dipicu oleh faktor cuaca. Di sisi lain, Wapres menanyakan kabar hingga kebutuhan dasar yang mendesak kepada para penyintas.
“Saya sampaikan duka cita yang mendalam atas bencana ini. Ini akan menjadi perhatian pemerintah secara bersama,” ucap Wapres Gibran.
Kepada seluruh warga yang hadir, Wapres mengatakan bahwa segenap komponen bangsa baik Pusat maupun Daerah tengah berjuang untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat terdampak dalam fase penanganan darurat hingga pemulihan nanti.
Lebih lanjut, Wapres memastikan bahwa apa yang menjadi aspirasi para penyintas terkait kebutuhan dasar dapat disalurkan oleh BNPB, pemerintah daerah termasuk relawan dengan berbagai upaya.
“Kami telah meminta bahwa distribusi kebutuhan dasar bapak dan ibu sekalian yang ada di sini dapat dilakukan terus menerus, baik lewat udara, darat dan laut,” terang Wapres Gibran.
PENGERAHAN ALUTSISTA
Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan, pun menyampaikan komitmen BNPB untuk terus mendampingi dan memberikan segala kebutuhan dasar, termasuk upaya penanganan darurat lainnya.
Mayjen TNI Budi mengatakan bahwa BNPB telah mengerahkan sejumlah sumber daya manusia termasuk Alutsista untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar tersebut. Selain distribusi melalui jalur udara dengan lima helikopter, kendaraan angkut darat hingga personel TNI telah dikerahkan untuk melaksanakan amanah.
“Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami di BNPB bersama unsur pemerintah daerah setiap hari mengirimkan dukungan logistik dan peralatan sesuai kebutuhan warga terdampak. Selain mengerahkan helikopter, kita juga mengerahkan prajurit TNI untuk membawa bantuan itu dengan cara berjalan kaki sampai bantuan itu dipastikan diterima oleh warga,” jelas Budi.
Sejalan dengan itu, Deputi 3 BNPB, Mayjen Budi menyampaikan kepada Wakil Presiden bahwa BNPB bersama segenap stakeholder juga berupaya membuka dan memperbaiki akses jalur yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor. Perlahan tapi pasti, upaya itu mulai membuahkan hasil secara bertahap sehingga rangkaian penanganan darurat dapat lebih dimaksimalkan.
“Ini jalur nanti akan segera kita pulihkan, agar akses distribusi, listrik, jaringan komunikasi dapat kita upayakan agar kembali normal,” kata Wapres Gibran.
“Bapak ibu tidak sendiri. Kami semua ada untuk bapak-ibu semua. Saya lihat pemenuhan kebutuhan di sini terlihat semakin baik,” kata Wapres.
