Senin, 20 Mei 2024

Gaza: Rafah Tempat Pengungsi Palestina Diserang Israel

Presiden Joe Biden kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap tindakan Israel dalam perang melawan Hamas “berlebihan”.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Israel melakukan serangan baru terhadap kota perbatasan Rafah di Gaza selatan yang padat penduduknya hari ini, Jumat (9/2) tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.

Pendukung utama Israel,  Amerika Serikat, memperingatkan akan adanya “bencana” yang akan datang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan pasukan untuk “bersiap beroperasi” di Rafah, kota besar terakhir di Jalur Gaza, pasukan darat Israel belum masuk, seperti dikutip dari  thejournal.ie.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kemarin  Amerika Serikat tidak mendukung operasi Israel di Rafah, dan Presiden Joe Biden kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap tindakan Israel dalam perang melawan Hamas “berlebihan”.

Militer Israel meningkatkan serangan udaranya di Rafah kemarin, dan para saksi melaporkan lebih banyak serangan dalam semalam.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut mengatakan  lebih dari 100 orang tewas pada malam itu, termasuk setidaknya delapan orang di Rafah.

Sementara itu Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tiga anak tewas dalam serangan di Rafah.

Kemungkinan Jeda

Sementara itu PBB mengatakan ketika perang Gaza-Israel yang menghancurkan memasuki bulan kelima pada hari Rabu (7/2) yang menyebabkan 27.585 warga Palestina tewas dan hampir 70.000 orang terluka, pejabat tinggi kemanusiaan PBB menyambut baik indikasi awal adanya “potensi terobosan” dalam negosiasi gencatan senjata dan pembebasan semua sandera yang tersisa. 

Mengomentari “berita yang berpotensi positif” seputar “upaya besar” yang terlibat dalam upaya internasional terbaru untuk perdamaian di Gaza yang dipelopori oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, mencatat kemungkinan “jeda (dalam pertempuran) dalam jangka waktu lama untuk memungkinkan sandera keluar dan tahanan Palestina keluar”.

BACA DEH  Kabupaten Sumedang Diguncang Gempa 3,5 Magnitudo

Fase ini, menurut laporan news.un.org, kemudian mungkin diikuti oleh periode tenang lainnya “yang dapat mengakhiri perang” antara Hamas dan Israel, kata veteran kemanusiaan tersebut kepada wartawan di Jenewa.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Yayasan Komunitas Berdaya Indonesia: Bullying di Sekolah Berdampak Panjang Bagi Mental Siswa

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Sedikitnya 30 persen siswa tingkat SD dan SMP pernah menjadi korban perundungan atau bullying di sekolah...