TENTANGKITA.CO, JAKARTA – The Panzer Jerman mewujudkan mimpi menjuarai Piala Dunia U-17 setelah di final menang 4-3 dari Prancis lewat adu penalti di Stadion Manahan Solo, Jateng, Sabtu (2/12).
Ini gelar pertama buat Jerman. Tahun 1985 Jerman runner-up setelah kalah 0-3 dari Nigeria di final di China.
Pada waktu normal kedua tim bermain imbang 2-2. Ini kemenangan kedua Jerman di final dari Prancis. Pada final Piala Eropa U-17, Jerman menang 5-4 dari Prancis juga lewat adu penalti di Hungaria.
Paris Brunner mengawali kemenangan Jerman U-17 di laga final Piala Dunia U-17 pada menit ke-29. Itu gol kelima Paris Brunner di turnamen itu. Noah Darvich menggandakan kemenangan Jerman menjadi 2-0 pada menit ke-51.
Namun, hanya berselang dua menit dari gol kedua Jerman, Saimon Bouabre mampu memperkecil kekalahan Prancis.
Pada menit ke-69, Jerman harus bermain dengan sepuluh orang setelah Winners Osawe mendapat kartu kuning kedua sekaligus kartu merah dari wasit Espen Eskas.
Menit ke-85, Prancis melalui Mathis Amougou mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Pemenang pertarungan akhirnya harus melalui adu penalti. Dan Jerman menang 4-3.
GOL TENDANGAN PENALTI
Prancis: Joachim Kayi Sanda, Ismail Bouneb, Joan Tincres.
Jerman: Robert Ransak, Max Moerstedt, Fayssal Harchaoui, Almugera Kabar,
BACA JUGA
- Piala Dunia U-17: Argentina Terjungkal, Mali Peringkat Ketiga
- Tiket Final Piala Dunia U-17 2023 Ludes
Jerman tidak kekurangan percaya diri menjelang pertandingan antara dua tim raksasa Eropa ini, dua tim yang “saling mengenal satu sama lain”, menurut pelatih Tricolore, Jean-Luc Vannuchi. Faktanya, mereka merupakan satu-satunya tim yang mampu mengalahkan Perancis dalam waktu normal dalam 30 pertandingan terakhir mereka: kemenangan 3-1 di fase grup di Piala Eropa 2023.
Presiden FIFA Gianni Infantino menyaksikan laga pamungkas atau partai final Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Stadion Manahan Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (2/12).
Daftar Juara Piala Dunia U-17
Nigeria | 5 (1985, 1993, 2007, 2013, 2015) |
Brazil | 4 (1997, 1999, 2003, 2019) |
Ghana | 2 (1991, 1995) |
Meksiko | 2 (2005, 2011) |
Prancis | 1 (2001) |
Uni Soviet | 1 (1987) |
Arab Saudi | 1 (1989) |
Swiss | 1 (2009) |
Inggris | 1 (2017) |
Jerman | 1 (2023) |
SEPATU EMAS: Agustin Ruberto (Argentina)
Penyerang tim U-17 Tango Agustin Ruberto merebut Sepatu Emas setelah menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia U-17 dengan delapan gol.
Agustin Ruberto lahir di kota Buenos Aires. Ruberto pertama kali tertarik pada sepak bola sejak usia empat tahun, ketika ia bergabung dengan tim muda lokal Barrio Nuevo di San Fernando Partido, Provinsi Buenos Aires.
Setelah hampir dua musim, dia membuat seorang pemandu bakat dari tim muda lainnya, Parque Chas, terkesan dengan penampilannya dalam sebuah turnamen pemuda. Penjaga gawang Parque Chas merupakan teman dekat Ruberto, dan setelah pemandu bakat tersebut membantu mengatur sebuah uji coba dengan tim profesional River Plate untuk sang penjaga gawang, Ruberto pun diundang untuk bergabung dengan tim tersebut.
Agustín Ruberto, 6 games in his first World Cup – 8 goals scored, including the hat-trick in the semifinal. 🌟🇦🇷 pic.twitter.com/DbikRbzi4C
— All About Argentina 🛎🇦🇷 (@AlbicelesteTalk) November 28, 2023
Daftar Lineup
Jerman: 12. Konstantin Heide, 4. Finn Jeltsch, 13. Maximilian Hennig, 14. David Odogu, 17. Eric Da Silva Moreira, 6. Fayssal Harchaoui, (C), 10. Noah Darvich, 16. Winners Osawe, 7. Paris Brunner, 9. Max Moerstedt, 18. Bilal Yalcinkaya.
Prancis: 1. Paul Argney, 2. Yvann Titi, 4. Bastien Meupiyou, (C), 5. Joachim Kayi Sanda, 13. Aymen Sadi, 10. Ismail Bouneb, 14. Fode Syalla, 20. Mathis Amougou, 8. Saimon Bouabre, 9. Mathis Lambourde, 11. Tidiam Gomis.