TENTANGKITA.CO– Sejak mencuatnya polemik kasus Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, dua nama yakni Moeldoko dan Hendro Priyono sering kali dikaitkan.
Bahkan keduanya, disebut-sebut merupakan bekingan (penyokong) Panji Gumilang dalam penyelesaian kasus ini.
Meski sudah banyak lontaran pernyataan yang menampik akan hal tersebut, tetapi memang antara Panji Gumilang dengan kedua tokoh tersebut pernah berhubungan dekat di masa lalu.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pernah mengunjungi Al Zaytun beberapa kali, salah satunya yakni saat dirinya masih menjadi Pangdam Siliwangi.
Baca juga: Babak Baru Kasus Panji Gumilang, Penetapan Tersangka Segera Diumumkan
Sementara Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Hendro Priyono pernah mengunjungi Al Zaytun dan menjadi pembicara dalam sebuah acara mewakili Presiden Megawati.
Meski dalam pernyataan yang beredar, kedua tokoh itu menyebut dekat dengan sosok Panji Gumilang karena dalam misi kedinasan, apakah ada kedekatan atau kepentingan lain di belakangnya?
Panji Gumilang sendiri telah membantah jika Moeldoko dan Hendro Priyono menjadi beking dalam penanganan kasus yang dihadapi.
Baca juga: Mahfud MD Tegaskan Ponpes Al Zaytun Tidak Akan Dibubarkan Atau Dikenai Sanksi
Akan tetapi, dirinya tidak membantah soal kedekatan antara ketiganya selama ini.
Seperti yang dikatakannya saat diwawancari Influencer, Pablo Benua pada Sabtu 8 Juli 2023.
Saat ditanya mengenai kedekatannya dengan Hendro Priyono, Panji mengatakan,jika dirinya menganggapnya sebagai sahabat.
“Hubungan persahabatan setiap orang yang kenal pada saya dan saya kenal badannya itu selalu dekat, baik dekat pikiran maupun dekat emosional, kan harus dijalin persahabatan itu,” katanya.
Sementara hubungannya dengan Moeldoko, Panji mengatakan jika Moeldoko sering datang ke Al Zaytun untuk memberikan pendidikan Bela Negara.
“Itu kan pernah jadi Panglima di Jawa Barat ini kemudian sering ke sini untuk memberikan didikan bela negara, dari situlah dekat,” katanya.
Setelah polemik ini masuk ranah hukum, Panji mengaku tidak pernah menghubungi kedua tokoh tersebut.
“Beliau itu hari ini sudah menjadi kepala staf kepresidenan, kita nggak bisa sembarangan nelpon,” katanya.
Baca Juga: DPR dan Pemerintah Sepakati UU Kesehatan, PKS dan Demokrat Menolak
Meski, ia mengaku datang saat melayat mendiang istri Moeldoko yang wafat beberapa waktu lalu.
“Tatkala istri beliau (istri Moeldoko, red) wafat diizinkan tidak diizinkan saya nengok karena itu kuwafatan, kan Belum lama ini,” katanya.
Menurutnya, itu adalah pertemuan terakhir dengan Moeldoko dan tidak ada pembicaraan apapun selain ucapan belasungkawa.
“Saya ketemu karena dalam kondisi apa namanya apa namanya paten (kematian, red), saya mengucapkan belasungkawa dan saya menyolatkan jenazah itu terakhir kami ketemu,” katanya.
Baca Juga: Mulai Besok, Saksi Ahli Kasus Panji Gumilang Bakal Dipanggil Dua Hari Berturut-turut
Panji malah merendah ketika diminta untuk menceritakan kembali soal kedekatannya dengan kedua tokoh yang diisukan sebagai bekingannya.
“Panji Gumilang nih apa, Panji Gumilang itu pendidik di sudut kampung yang susah ditemui Lah kenapa kok terlalu memberikan perhatian,” katanya.
Dengan masuknya kasus dugaan penistaan agama ke tahap penyidikan, bagi Panji, dirasa sebagai ujian untuk lebih banyak berdoa kepada tuhan ketimbang mengharap bantuan seseorang.
Baca Juga: Rencana Google Hapuskan Gmail, Begini Trik Tips dan Cara Agar Email Tidak Hilang
“Lebih baik kita mengadu, Duh Gusti Kok saya sedang merasa apa namanya ada tekanan Bagaimana Gusti. Itu yang saya lakukan,” katanya.