Jumat, 26 April 2024

GKR Hemas: Atasi Klitih Tidak Bisa Hanya dari Sisi Hukum tapi Perlu Pendampingan

GKR Hemas menyatakan bahwa pelaku klitih tidak bisa hanya didekati dari sisi hukum, harus ada pendampingan yang intensi dan pendidikan khusus

Hot News

TENTANGKITA, YOGYAKARTA – Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu atau GKR Hemas mengatakan klitih di Yogyakarta tidak bisa didekati hanya dari sisi hukum, tapi juga membutuhkan pendampingan lebih lanjut. 

Pendampingan intensif untuk menyesaikan fenomena klitih Yogyakarta mesti dilakukan karena pelaku klitih didominasi anak-anak di bawah umur. 

BACA JUGA: Klitih Yogyakarta, Korban Diserang Hingga Tewas Saat Membeli Makan Sahur

“Kita harus berkoordinasi dengan stakeholder yang menangani. Saya berharap mereka supaya bisa diberikan tempat untuk pendidikan yang lebih,” ujar dia pada Selasa 28 Desember 2021. 

Klitih ada fenomena agresivitas remaja berupa penganiayaan oleh sekelompok geng beranggota berusia sekitar 14-19 tahun dengan korban acak.

BACA JUGA : SULTAN DIDESAK TURUN TANGAN ATASI KLITIH YOGYAKARTA 

Biasanya mereka berkeliling kota menggunakan sepeda motor dan menyerang siapa saja yang mereka temui di jalan. 

Motif biasanya adalah eksistensi geng, semakin banyak melakukan aksi klitih geng tersebut akan semakin disegani. 

Klitih juga bisa jadi ajang uji nyali bagi anggota baru yang akan bergabung di geng. 

Pelaku klitih di Yogyakarta menurut GKR Hemas harus mendapatkan pendampingan khusus agar tidak mengulangi perbuatannya. 

Mereka kita tempatkan untuk pendidikan Selanjutnya itu tidak cukup sebulan dua bulan itu bertahap sampai anak dan orang tua itu bisa memahami,” kata dia. 

BACA JUGA; WARGA MAKIN RESAH DENGAN KLITIH YOGYAKARTA, BEGINI RESPONS SULTAN 

Kasus klitih menurut dia bukan hanya tanggung jawab penegak hukum. 

Namun juga pemerintah daerah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA). 

Selain itu tanggung jawab terbesar untuk pendidikan anak tetap pada orang tua mereka.  

Hingga Desember 2021 ini tercatat sebanyak 17 kasus kejahatan jalanan, empat di antaranya masih belum terungkap, menurut data polisi. 

BACA DEH  PHPU Pilpres 2024: Anies-Imin Tuding Jokowi Cawe-Cawe? Ditolak MK

Dari 17 kasus itu, rinciannya tempat kejadian perkara tersebar di sejumlah kemantren, Mantrijeron dan Umbulharjo masing-masing tiga kasus, Wirobrajan dua kasus, serta Tegalrejo, Umbulharjo, Gondokusuman, Mergangsan dan Jetis masing-masing satu kasus. Dari 17 kasus ini pula, empat kasus belum terpecahkan.

Sementara di Kabupaten Bantul, dalam sepekan pada November 2021, sebanyak 23 pelaku klitih berhasil ditangkap. 

Pesona Keindahan Bukit Watu Meja Purwokerto, Hidden Gem Nih 

Mereka beraksi di enam lokasi yang berbeda seperti di di Kapanewon Sewon dua kasus, dan lainnya satu kasus masing-masing di Bambanglipuro, Bantul, Banguntapan serta Wirobrajan (Kota Yogyakarta).

Dari 23 pelaku itu, 20 di antara berstatus pelajar. 

Dari jumlah itu pula, tujuh di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Sisanya masih dalam proses penyelidikan.

Pelaku klitih di Kaliurang tertangkap 

Sementara itu Polisi berhasil menangkap enam pelaku penganiayaan anak di bawah umur di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Sleman. 

Mereka adalah geng remaja yang baru saja menggelar kegiatan di kawasan tersebut. 

Warga makin resah

Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus meminta pemerintah dan aparat penegak hukum menghentikan aksi-aksi agresivitas remaja, klitih. 

Di media sosial twitter, beberapa hastag yang berkaitan dengan klitih menjadi trending, seperti #YogyaTidakAman, #SriSultanYogyaDaruratKlithih hingga #Klitih. 

Akun twitter penulis @puthutea mengkampanyekan tanda pagar tersebut.  

Naikkan tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih, Biar gubernur Yogya turun tangan. Berpuluh tahun masalah yg meresahkan masyarakat terjadi, byk korban jiwa, tp pemda tak melakukan tindakan yg jelas,“ cuit dia.

Penulis Kalis Mardiasih juga mencuit, 

“Isu klithih ini isu kelas. Lha yang kena wong2 cilik yg pada motoran: buruh pulang kerja shift malam, driver ojol yg dines malem, bahkan ibu2 tukang pijet langgananku ga berani datang malem mergo klithih. #SriSultanYogyaDaruratKlithih #YogyaTidakAman

BACA DEH  KJP 2024: Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp2 Triliun Lebih

Akun@Jazedw membagikan kisahnya soal klitih. 

Dia menulis, “ Menyaksikan sendiri, gara2 klitih 1 keluarga hancur berantakkan. Yang jadi korban anak semata wayang, dirawat sampe berbulan2, harta benda habis demi sang anak. Pada akhirnya sang anak meninggal dunia. Dan sang ibu jadi depresi berat :(( #Yogyatidakaman

akun @Bilsssssxyz menulis “gara2 klitih, aku jadi sering ngerasa bersalah kalo pesen gfood dini hari. apalagi kalo malming kan aku sering begadang, sering tiba2 laper. tapi ngga tega ke abang gfoodnya, daerah menuju rumahku tu rawan klitih serem sih, ayo musnahkan klitih!!!

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Asia U-23: Indonesia Ke Semifinal, Singkirkan Korsel

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Indonesia U-23 menundukkan Korsel U-23 11-10 melalui adu penalti di perempat final Piala Asia U-23 di...