Selasa, 21 Mei 2024

Kisah Anies Baswedan Terima Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro, Apa Hubungannya dengan Jokowi?

Anies bercerita kalau tongkat milik Pangeran Diponegoro itu ia terima saat masih menjabat sebagai Mendikbud Indonesia beberapa waktu lalu

Hot News

TENTANGKITA.CO- Publik dihebohkan dengan informasi adanya pengakuan Anies Baswedan, tokoh yang disebut sebagai salah satu bakal calon Presiden atau bacapres Indonesia. Baru saja ada pengakuan terkait dirinya yang menerima Tongkat Cakra dari Pangeran Diponegoro.

Pengakuan yang ia tuturkan di tayangan Kick Andy yang dilansir dari YouTube MetroTV, 21 Juni 2023 cukup mengejutkan pasalnya Anies yang merupakan bacapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu bercerita soal tongkat Cakra Pangeran Diponegoro.

BACA JUGA: Resmi, Koalisi Perubahaan Sudah Putuskan Cawapres Anies Baswedan, Siapa Dia?

Anies bercerita kalau tongkat milik Pangeran Diponegoro itu ia terima saat masih menjabat sebagai Mendikbud Indonesia beberapa waktu lalu. Saat itu perwakilan pemerintah Belanda menyampaikan akan kembali menyerahkan tongkat Pangeran Diponegoro.

“Saya cerita sedikit, saya baru bertugas di Kemendikbud. Menteri dari kedutaan Belanda datang dan menyampaikan bahwa Cakra pangeran Diponegoro,” ucap Anies.

Namun penyerahan itu sifatnya rahasia. Hal ini demi menghindari kemungkinan buruk yang terjadi karena nilai barang tersebut tidak ternilai sementara tak sedikit orang yang menginginkannya.

Top secret, tidak bisa diketahui siapapun, kapan waktunya dan lain-lain semuanya dijaga karena nila dari barang ini itu priceless istilah mereka. Tak ternilai harganya dan banyak orang yang mencoba untuk memburu barang ini. Jadi mereka menempatkan barang ini sebagai sebuah operasi khusus,” tutur Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Anies kemudian melaporkan bahwa akan ada penyerahan Cakra Pangeran Diponegoro kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Maka, diaturlah acara akan berlangsung di Galeri Nasional yang bersamaan dengan adanya pameran Raden Saleh Diponegoro.

Namun penyerahan itu sifatnya rahasia. Hal ini demi menghindari kemungkinan buruk yang terjadi karena nilai barang tersebut tidak ternilai sementara tak sedikit orang yang menginginkannya.

BACA DEH  Indonesia Saat Ini Dalam Kondisi Darurat Narkoba

BACA JUGA: Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Saling Salip Elektabilitas, Anies Baswedan Nomor Buncit

“Jadi covernya itu supaya ada event. Kemudian Cakra tadi dibawa, tangki kita tidak tahu. Pemerintah Belanda tidak memberitahu kepada kita penerbangan jam berapa, kapan, siapa tidak ada yang tahu, nanti di Galeri Nasional itu,” ungkap Anies yang masih belum mau membeberkan nama calon wakil presiden pendampingnya nanti.

Awalnya, Jokowi dijadwalkan untuk menerima tongkat itu namun ternyata ada kegiatan lain di Filipina sehingga Anies Baswedan diminta untuk mewakilinya.

“Jadi saya mewakili presiden menerima cakra,” jelas Anies.

Karena mewakili, maka Anies mengaku pihaknya enggan disebut menelikung toh kesediaan mewakili ini sudah dikoordinasikan dengan Presiden Jokowi itu sendiri.

Pernyataan Anies menjawab pertanyaan pembawa acara Kick Andy yakni Andy F Noya dalam kegiatan itu, yang menyebut Anies disebut menikung Jokowi hingga berujung pada pemecatan.

BACA JUGA: TENTANG ANIES BASWEDAN: Ikut Tirakat di Pesarean Batoro Katong, Di Mana Itu?

“Ini ibaratnya tongkat komandonya Pangeran Diponegoro yang dirampas oleh Belanda, dibawa ke Belanda ketika penangkapan Pangeran Diponegoro,” ungkap Noya.

“Pada saat dikembalikan, seharusnya diterima oleh Jokowi. Tapi hari itu anda dianggap menikung pak Jokowi, anda yang menerima. Kenapa ini menjadi persoalan besar karena ada kepercayaan terutama mungkin yang masyarakat Jawa bahwa tongkat komando yang pusaka itu siapapun yang menerima pertama kali dan memegangnya maka dia punya peluang untuk bisa menjadi pemimpin. Pemimpin ini bisa relatif,” ujar Noya sambil terbahak.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Hari Ke-188: Rusia Buka Front Baru di Kharkiv, Timur Di Bawah Tekanan

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Hingga hari ke-81, situasi pasukan Rusia di Ukraina kian tidak nyaman. Selain terus bertambahnya tentara yang...