TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung optimistis Jakarta bisa masuk dalam peringkat 50 top dunia untuk kota global pada 2029.
Optimisme itu disampaikan Mas Pram, begitu Gubernur DKI itu biasa disebut, saat berbicara dalam acara Special Lecture of The Year 2025. Kegiatan itu sekaligus menutup acara Jakarta Marketing Week di Grand Atrium Kota Kasablanca, Jakarta Selatan, Minggu malam, 25 Mei 20205.
Gubernur DKI mengingatkan bahwa Jakarta hingga saat ini masih berstatus sebagai ibu kota negara. Namun, menurut Mas Pram, Jakarta tetap harus berubah dan bebenah diri menjadi kota global bersaing dengan kota-kota lain di dunia.
“Kami ingin Jakarta berada di peringkat 50 top dunia untuk kota global. Saya yakin ini bisa tercapai dengan merubah paradigma dan cara bekerja. Saya bersyukur mendapatkan dukungan dari internal Balaikota,” ujarnya.
Gubernur Pram juga mengapresiasi pelaksanaan Jakarta Marketing Week ke 13 yang mendapat sambutan publik luar biasa. “Ini menunjukkan bahwa Jakarta masih bisa berjalan baik, ditengah kondisi dunia yang sedang tidak baik saat ini. “
Pada kesempatan itu, Mas Pram mengungkapkan bahwa pendapatan pajak DKI hingga pertengahan Mei ini berhasil melebihi target. Pemprov DKI Jakarta memiliki dashboard bulanan, harian, mingguan untuk memantau pendapatan dari pajak.
“Mudah-mudahan kalau ini terkelola secara baik dan tergambarkan bahwa Jakarta Marketing Week yang ke-13 mendapat antusiasme tinggi, artinya bahwa kondisi ekonomi di Jakarta masih baik,” kata dia.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono memaparkan berbagai rancangan pembangunan di DKI di antaranya tentang visi Jakarta lima tahun dan 20 tahun kedepan.
LAYANAN KESEHATAN
Pada hari yang sama, Pramono Anung juga menghadiri acara HealthConEx 2025 di Hotel The Westin, Jakarta Selatan. Kegiatan bertema Strengthening Health Outcomes for Women & Children itu bertujuan memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Dalam sambutannya, Pramono mengungkapkan bahwa saat ini DKI Jakarta memiliki 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 44 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan. Fasilitas-fasilitas tersebut melayani berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat setiap harinya.
Selain itu, Pemprov DKI juga menjalankan sejumlah program layanan kesehatan seperti Pasukan Putih, JakAmbulance, dan JakCare, yang mencakup layanan kesehatan fisik maupun mental.
“Program-program yang kami jalankan mengutamakan masyarakat lapisan bawah. Salah satu persoalan utama di Jakarta adalah disparitas, yang semakin terasa, terutama setelah pandemi Covid-19,” ujar Pramono.
Untuk memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mengembangkan Smart Posyandu, sebuah sistem pencatatan dan pelaporan yang telah terintegrasi dengan platform JakAntro.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menegaskan tentang pentingnya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit milik pemerintah agar mampu bersaing dengan rumah sakit swasta.
“Bahwa kemudian kita harus membuat bukan rumah sakit internasional, tetapi manajemen yang bertaraf internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pramono mengungkapkan, Pemprov DKI menargetkan menjadikan Jakarta sebagai kota global dan menempatkannya dalam jajaran 50 besar kota global pada 2029 mendatang.
“Kami akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global pada 2029,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, turut menekankan pentingnya peran keluarga dalam memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak. Menurutnya, seorang ibu merupakan kekuatan utama yang menjadi pusat dalam menjaga kesehatan dan keharmonisan keluarga.
“Ibu adalah kekuatan utama dalam memastikan kesehatan keluarga. Karena itu, persoalan kesehatan ibu dan anak harus menjadi tanggung jawab bersama,” tandas Dante.